logo
×

Senin, 06 Februari 2023

Kasih Dukungan ke Anies Paling Akhir Ketimbang Nasdem dan Demokrat, Pengamat Ungkap Alasan PKS, Ternyata...

Kasih Dukungan ke Anies Paling Akhir Ketimbang Nasdem dan Demokrat, Pengamat Ungkap Alasan PKS, Ternyata...

DEMOKRASI.CO.ID - Kelembagaan di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut menjadi alasan mereka mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres). Diketahui, PKS merupakan yang terakhir menyatakan sikap ketimbang Partai Nasdem dan Demokrat. Pernyataan itu disampaikan oleh Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor.

Kelembagaan di PKS tersebut merupakan sesuatu yang baik dan seharusnya dicontoh partai politik lain. Sebab, pengambilan keputusan harus didahului dengan penyerapan pendapat dan akhirnya diputuskan lembaga tertinggi partai, dalam hal ini Majelis Syura PKS.

"Prosesi penentuan kebijakan itu tidak bisa dilakukan di luar prosedur, tetap ada suatu prosedur-prosedur yang coba untuk dipatuhi dan ini karakteristik dari suatu partai yang terlembaga," ujar Firman dalam diskusi Indonesia Leaders Talk yang dikutip Ahad (5/2/2023).

Proses kelembagaan tersebut bahkan terjadi saat Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman rela terbang ke Istanbul, Turki. Di sana ia berkonsultasi dengan Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Aljufri terkait keputusan partai mengusung Anies sebagai capres.

"Itu refleksi dari terlembaganya partai ini, dia harus mengikuti aturan, tidak cukup hanya sekadar WA (Whatsapp), pendekatan pribadi, tapi memang harus hadir dan dirembukkan dengan matang yang kemudian baru bisa diambil keputusan," ujar Firman.

Kendati demikian, ia tak menampik jika sebelum keputusan tersebut memang ada gangguan-gangguan yang membuat PKS harus bersikap taktis. Banyak pihak yang menyebut gangguan datang dari Istana, pendukung pemerintahan saat ini, hingga kelompok Islamofobia. 

Namun, ia melihat gangguan tersebut datang dari kesadaran demokratik masyarakat Indonesia yang belum menyeluruh dan kuat. Ia berkaca pada negara dengan demokrasi yang kuat, sosok potensial pemimpin seharusnya tak perlu mendapatkan gangguan seperti yang terjadi pada Anies.

"Orang berbeda pendapat itu biasa, semakin tangguh pertarungan itu semakin dinikmati sebagai bentuk pengejawantahan adanya komitmen bersama untuk membangun kebaikan bagi bangsa dan negara," ujar Firman.[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: