logo
×

Selasa, 21 Februari 2023

Ngeri! Diteror Gegara Bela Brigadir J, Martin Sempat Diwanti-wanti Sampai Minta Anak Istri Ngungsi ke Perancis: Kalau Gua Kenapa-napa..

Ngeri! Diteror Gegara Bela Brigadir J, Martin Sempat Diwanti-wanti Sampai Minta Anak Istri Ngungsi ke Perancis: Kalau Gua Kenapa-napa..

DEMOKRASI.CO.ID - Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, mengungkap teror yang dialaminya setelah memutuskan untuk mengawal kasus yang melibatkan Ferdy Sambo sebagai petinggi Polri saat itu.

Martin mengungkap di sekitar rumahnya sempat ada mobil yang mencurigakan, telepon tidak jelas, hingga WhatsApp dari rekan lama yang memberikan peringatan kepadanya untuk berhati-hati.

“Hari pertama atau hari kedua tuh ada beberapa mobil ya yang menurut tangkapan CCTV saya dan diperhatikan oleh adik saya, itu pergerakannya mencurigakan. Lalu kadang-kadang ada orang telepon tapi enggak jelas ngomongnya, kayak mau mencoba menyabotase,” ucapnya dikutip Populis.id dari kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia yang videonya diunggah pada Senin (20/2/2023).

Ia melanjutkan, “Lalu ada tiba-tiba kawan saya, udah lama enggak pernah WhatsApp tiba-tiba WhatsApp mengatakan bahwa ‘hati-hati anak masih kecil’. Ini kan jadi suatu pertanyaan besar gitu. Kok semuanya tiba-tiba gitu semenjak menangani kasus ini.”

Namun, Martin berprinsip bahwa dirinya harus menyelesaikan sesuatu sampai akhir jika sudah memulai untuk melakukan hal itu. Ia kemudian menceritakan awal mula menjadi pengacara keluarga Brigadir J.

Martin menjelaskan, “Pada saat tanggal 13 Juli (2022) itu ketika Bang Kamaruddin mengatakan kita akan bela keluarga Yosua. Kan saya udah tahu siapa ini, rumah siapa itu ya, rumahnya Bapak Ferdy Sambo, jenderal bintang 2, Kadiv Propam. Pada saat itu kita belum tahu kalau dia Kasatgasus Merah Putih karena itu dokumen rahasia.”

“Di situ saya nanya ‘ini beneran kita lawan dia nih, bang?’, ‘iya bener, emang kenapa?’, ‘siapa aja?’, ‘ya kita aja berdua’. Saya di situ bilang ‘yaudah iya’. Dalam hati saya udah enggak bisa tidur tuh,” sambungnya menirukan percakapan dengan Kamaruddin Simanjuntak.

Martin kemudian berdiskusi dengan istrinya untuk memastikan dirinya akan bergabung dengan kasus tersebut atau tidak, terlebih menangani kasus pembunuhan Brigadir J dilakukan tanpa adanya bayaran.

Setelah berpikir selama sehari, akhirnya sang istri mempersilakannya untuk mengambil kasus kematian Brigadir J itu. Martin lalu memberikan pesan kepada istrinya jika seandainya ada sesuatu yang terjadi kepada dirinya.

Martin meminta istrinya untuk membawa anak-anak mereka ke Perancis karena kakak kandungnya tinggal di sana. Ia juga meminta untuk menyekolahkan kedua anaknya setinggi mungkin.

“Saya bilang sama istri saya ‘yaudah intinya gini, kalau gua kenapa-napa, langsung pergi ke luar negeri, besarin anak-anak kita. Bawa anak-anak kita ke Perancis, jualin yang kita punya semua di Indonesia, sekolahin sampai tinggi, nanti kasih tahu siapa bapaknya, pulang lagi ke Indonesia, ikuti jejak bapaknya’,” pungkasnya.

Namun, ternyata bukan hanya ia dan Kamaruddin yang mengawal kasus pembunuhan Brigadir J dan melawan Ferdy Sambo. Tapi ada juga tokoh yang membantu mereka sehingga Martin merasa aman.

Ia menyampaikan, “Tapi puji Tuhannya ternyata beberapa hari kemudian saya tahu bahwa kita bukan hanya berdua. Pada saat itu ada Dr. Nelson Simanjuntak, ada juga Bang Johnson Panjaitan yang mantan IPW yang terkenal terbiasa untuk melawan arogansi aparat.”

“Saya lumayan merasa secure gitu loh, ternyata ada tokoh lain yang bisa secara reputasi ya membuat lawan itu juga cukup bergetar. Dari situ akhirnya kita jalani ya sampai sekarang,” tandasnya.[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: