logo
×

Rabu, 01 Februari 2023

PBB Ngebet Ingin Yusril Jadi Cawapres Puan Maharani, Sekjen PDIP: Tunggu Bu Mega!

PBB Ngebet Ingin Yusril Jadi Cawapres Puan Maharani, Sekjen PDIP: Tunggu Bu Mega!

DEMOKRASI.CO.ID - Partai Bulan Bintang (PBB) ngebet banget kepingin berkoalisi dengan PDIP. Upaya ini ditunjukkan PBB dengan menyatakan siap mengusung tokohnya, Yusril Ihza Mahendra sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Puan Maharani.

Sekjen PBB Afriansyah Noor mengatakan bahwa pihaknya sedang intens membangun komunikasi dengan PDIP terkait rencana koalisi dalam menyambut Pemilu 2024.

“Kami PBB siap jadi cawapres-nya dari PDIP,” kata Afriansyah kepada wartawan, Sabtu (28/1/2023).

Afriansyah mengungkap alasan PBB ingin mengajak koalisi PDIP karena memiliki kesamaan, salah satunya menjadi pihak terkait dalam gugatan sistem pemilu proporsional terbuka.

Ia menegaskan baik PBB dan PDIP sama-sama mendukung sistem pemilu proporsional tertutup di Pemilu 2024.

“Kami sedang menjadi pihak terkait gugatan pro tertutup. PDIP dan PBB mengusulkan pro tertutup dan dalam hal ini PBB juga bangun komunikasi soal koalisi 2024,” ungkap Afriansyah.

Meski demikian, PBB rupanya tetap diminta bersabar jika ingin menduetkan Puan dengan Yusril di Pilpres 2024. Ini karena keputusan koalisi ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, Megawati hingga kini juga belum mengumumkan sosok calon presiden (capres) dari PDIP. Adapun PDIP memiliki dua nama yang dinilai sangat dipertimbangkan maju, yakni Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sendiri mengaku pihaknya menyambut baik keinginan PBB untuk berkoalisi. Namun, ia tetap menegaskan bahwa keputusan koalisi akan diputuskan langsung oleh Megawati.

“Kalau sudah berkaitan dengan capres dan cawapres, maka ketua umum partai yang oleh kongres diberikan kewenangan, untuk memutuskan. Jadi, tunggu keputusan Bu Mega,” tegas Hasto.

Hasto mengamini jika PDIP dan PBB memang memiliki kesamaan agenda politik, khususnya soal gugatan agar Pemilu 2024 dilakukan dengan sistem proporsional tertutup atau coblos partai. Ditambah, PDIP dan PBB sama-sama memiliki irisan sejarah.

Sebelumnya, Presiden Jokowi secara terang-terangan menyatakan mendukung Yusril Ihza Mahendra jika maju sebagai capres ataupun cawapres di Pilpres 2024. Jokowi menilai sosok Yusril merupakan politikus dengan pengalaman yang panjang dan mumpuni.

“Kalau menyimak apa yang disampaikan Prof Yusril dengan pengalaman sangat panjang, saya mendukung, loh kalau Prof Yusril dicalonkan sebagai capres dan cawapres. Ini serius,” ucap Jokowi dalam pidato Rakernas PBB di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (11/1).[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: