![]() |
Chris Harper Mercer (26), pelaku penembakan massal di Kampus Umpqua. ©2015 telegraph.co.uk |
Chris tewas setelah beraksi, ketika baku tembak dengan polisi yang menyerbu kawasan kampus. Petugas bergegas ke Umpqua usai mendapat laporan warga ada suara letusan senjata api berkali-kali.
Seperti dilaporkan Stasiun Televisi CBS News, Jumat (2/10), Sheriff Douglas County John Hanlin mengatakan tidak ada indikasi Chris dibantu orang lain.
Saat ini polisi terus memeriksa rekam jejak Chris, termasuk kemungkinan dia mengidap penyakit jiwa. Akun jejaring sosial MySpace yang dia gunakan, menunjukkan ada indikasi dia sudah merancang aksi penembakan sehari sebelumnya.
Dari penelusuran the Daily Beast, Chris masih tinggal dengan orang tuannya. Dia berideologi konservatif, mendukung Partai Republik. Selain itu, dia sangat membenci agama. Itu sebabnya ketika beraksi dia memaksa para korban menjelaskan agama mereka.
“Di akun MySpace itu dia tampak mengidolakan gerakan separatis Irlandia IRA, serta terlihat berfoto menenteng senjata,” tulis Daily Beast.
Dalam salah satu tulisannya di Internet, Chris terinspirasi asus penembakan di Universitas California pada 2014 yang menewaskan tujuh orang termasuk pelaku.
“Orang-orang seperti itu kesepian dan tidak punya apa-apa lagi dalam hidupnya,” tulisnya pada 31 Agustus lalu lewat blog pribadinya.
Sedangkan dalam forum online yang membahas persiapan penembakan di Umpqua, Chris secara terbuka mengakui ingin dikenal. Dia merasa hidupnya selama ini sia-sia.
“Ini adalah satu-satunya waktu saya bisa masuk berita. Saya sangat merasa tidak berarti,” ujarnya lewat akun Lithium_Love. (Merdeka)