![]() |
Stop politik uang |
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz mengungkapkan praktik politik uang akan makin terasa dalam satu minggu ke depan jelang pilkada.
"Sepekan ke depan akan semakin banyak kampanye dengan mengatasnamakan kegiatan sosial, keagamaan dan olahraga. Dana kampanye pasangan calon akan digunakan semaksimal mungkin menjelang hari pemungutan," terangnya dalam pesan singkat, Jakarta, Senin (30/11/2015).
Menurutnya, pemberian door prize dalam kegiatan kampanye terselubung adalah hal yang dilarang. Selain karena biaya hadiah melebihi ketentuan, juga karena terdapat unsur politik uang terhadap pembagian hadiah tersebut.
Selain itu, pihaknya menemukan kegiatan jalan sehat dengan pemberian Door prize diantaranya dilakukan oleh pasangan calon Heru Bambang - Sirojudin di Kota Balikpapan dan Hendrar Priadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu di Kota Semarang (Minggu, 29 Nopember). Hadiah dalam kegiatan jalan sehat ini diantaranya adalah kipas angin, rice cooker, setrika, kompor, sepeda gunung, motor, mobil hingga hadiah umroh.
"Pemberian barang kepada pemilih dalam kondisi kampanye terselubung atas nama jalan sehat tetaplah pelanggaran. Potensi politik uang nyata terlihat dengan mengumpulkan masyarakat dan memberikan harapan mendapatkan undian," lanjutnya.(TS)