![]() |
Ilustrasi Taksi |
Ya, ISIS mengklaim diri berada di balik serangan teror di Paris, Prancis, Sabtu, 14 November kemarin. Presiden Prancis, Françcois Hollande juga meyakini ISIS bertanggung jawab atas serangan ke Teater Bataclan dan beberapa restoran yang menewaskan lebih dari 120 orang.
ISIS atau entah kelompok teroris mana yang berulah di kota mode, tapi umat muslim lainnya yang “kena batunya”. Mereka dicap jadi bagian ISIS, seperti yang dialami seorang sopir taksi dan kisah diskriminasinya diungkap oleh seorang penumpangnya, Alex Malloy (23).
Malloy jadi penumpang satu-satunya dari sopir taksi muslim yang tak diungkap identitasnya itu, setelah sang sopir dua jam mencari penumpang dengan hasil nihil.
Lewat akun Twitter-nya, @alexmalloy, sang penumpang menceritakan kisah sang sopir yang tak berkenan dinaiki penumpang lain, lantaran takut bahwa sang sopir bagian dari teroris yang menyerang Paris.
Malloy menceritakan bahwa sepanjang jalan hingga ke apartemennya yang jadi tempat tujuan Malloy, bahwa sang sopir hanya bisa menangis sembari menceritakan kisah pilu diskriminasi yang dialaminya kepada Malloy
“Selama 25 menit, saya terus mengatakan pada sopir (taksi) itu, bahwa orang seperti Anda dan saya, bukan bagian dari apa yang sedang terjadi (teror Paris). Dia menangis sepanjang jalan dan membuat saya juga ikut menangis,” tutur Malloy berkisah.
Dia terus berkata, ‘Allah, Tuhan saya, takkan percaya pada hal ini. Orang lain mengira saya bagian dari itu, padahal saya bukan’,” lanjutnya, sebagaimana disitat Mirror.co.uk, Senin (16/11/2015).
Malloy pribadi mengaku ikut prihatin pada sang sopir. Hal itu disebutnya sebagai momen paling menyedihkan sepanjang hidup Malloy. Lewat tulisannya di Twitter dan Facebook, dia berharap warga New York dan segenap warga dunia, tak serta-merta mencap seorang muslim merupakan bagian dari ISIS.
“Dia pria yang baik dan kira-kira seusia saya. Dia takkan mungkin lebih tua dari usia 25 tahun. Saya tak bisa percaya bahwa saya harus mendengarkan kisah itu dari dia. Tolong, berikan simpati Anda kepada mereka (umat muslim), mereka tak hanya korban diskriminasi, tapi juga korban kebencian di saat-saat seperti ini,” tambah Malloy.
"Tolong hentikan generalisasi kepada orang-orang tertentu. Hentikan pernyataan bahwa umat muslim merupakan masalah, karena mereka bukan pemicu masalah. Mereka saudara kita juga, kita semua manusia,” imbuhnya.
Pesan yang dituliskannya di Twitter dan Facebook-nya itu mendapat tanggapan beragam. Bahkan tulisannya di Twitter di-retweet sebanyak 31 ribu kali dan tulisan di Facebook-nya mendapat “like” sebanyak 23 ribu kali.(okz)