logo
×

Selasa, 17 November 2015

Pascaserangan, Warga Prancis Nyatakan Dukungan Bagi Muslim

Pascaserangan, Warga Prancis Nyatakan Dukungan Bagi Muslim
People light candles during a vigil in Kathmandu November 15, 2015, following the deadly attacks in Paris. Read more at Reutershttp://www.reuters.com/news/picture/the-world-reacts-to-paris-attacks?articleId=USRTS6YU2#2Pt1fmtZOfGftpp4.99
NBCIndonesia.com - Pascaserangan mematikan yang diklaim dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Prancis, umat Muslim memang kembali menjadi sorotan.

Namun hal ini tak menyurutkan ribuan warga Prancis yang menyatakan dukungan mereka bagi Muslim Prancis dan Muslim di seluruh dunia.

Seperti dilansir The Huffington Post, setelah penyerangan Paris Jumat (13/11) lalu Muslim bersiap menjadi korban 'terorisme'. Selama akhir pekan lalu, Muslim di Prancis menghadapi sejumlah serangan.

Sebuah masjid di timur Prancis misalnya di cat salib berwarna merah. Sementara di masjid lain di sekitar kota ada pula yang ditulisi "Bangun Prancis!" dan "Matilah Muslim".

Namun diantara itu semua, pada saat bersamaan sejumlah warga Prancis menyatakan dukungan mereka bagi Muslim Prancis dan di seluruh dunia. Ungkapan itu disampaikan melalui media sosial dan mereka juga mengorganisir pertemuan lintas agama.

Pada Ahad (15/11), 3.000 warga berjanji menghadiri aksi antar-agama bertajuk "Reli bersama Muslim Prancis untuk Perdamaian dan Persatuan Nasional akhir pekan depan di Masjid Agung Paris. Sekitar 6.000 orang lain juga menyatakan tertarik bergabung

Sementara rencana aksi "Doa untuk Paris" akhir pekan depan di Arc de Triomphe diperkirakan akan dihadiri 13 ribu peserta.

"Terorisme tak punya agama atau kebangsaan," tulis panitia demonstrasi Sami Edd Cardi.

Di Katedral Holy Trinity di Paris, imam-imam dari seluruh dunia dijadwalkan berkumpul dalam pertemuan "Perhimpunan Dunia dari Ahli Islam untuk Kedamaian dan Perlawanan Kekerasan".

Uskup Pierre Whalon dari gereja-gereja keuskupan di Eropa akan menjadi tuan rumah pertemuan.

Hal senada disampaikan organisasi Persahabatan Islam-Kristen. Menurut mereka serangan Paris tak boleh menghentikan tekad mereka mengupayakan perdamaian, solidaritas dan pengetahuan satu sama lain.

Dalam beberapa jam pasca serangan Paris, Muslim di Paris sudah siaga tinggi untuk insiden pembalasan. Banyak yang khawatir ulah ISIS akan membuat Muslim disalahkan, meski teroris juga telah membunuh tanpa pandang bulu Muslim di Timur Tengah.(rol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: