 |
| Foto: Okezone |
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan ledakan di gedung perkantoran Multipiranti Graha di Duren Sawit disebabkan granat jenis manggis, dan dilakukan oleh orang yang “profesional”.
Kepada intelijen (16/11), pengamat politik Muhammad Huda menilai aksi pelemparan granat di Duren Sawit merupakan bagian dari aksi teror. Huda juga meminta agar pihak keamanan tidak membentuk opini publik bahwa teror di Duren Sawit dilakukan oleh orang Islam.
“Kasus bom Mall Alam Sutera terbukti pelakunya bukan orang Islam. Jangan dimunculkan kesan bahwa pelaku teror di Duren Sawit juga orang Islam. Selama ini label teroris hanya untuk orang Islam. Padahal kejadian Duren Sawit itu sebagai bentuk teror,” tegas Muhammad Huda.
Menurut Huda, aksi teror siapapun pelakunya menjadi “sangat bias” sehingga mengarah pada satu kelompok saja, apalagi pasca teror di Paris. “Kasus penembakan Paris kebetulan hampir bersamaan dengan ledakan Duren Sawit, maka publik pun bisa menebak arah drama ‘perang terhadap terorisme’ ini,” jelas Huda.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian menduga pelemparan granat di Gedung Multi Piranti Graha bukan dilakukan oleh kelompok teroris. Terlebih gedung perkantoran tersebut merupakan milik perorangan.
“Ini gedung gedung pribadi, kalau pengalaman kita selama ini kelompok teroris tidak menyasar gedung pribadi seperti ini,” ujar Tito (16/11).(itl)
