![]() |
Prabowo Subianto (kiri), Abu Rizal Bakrie (tengah), Setya Novanto (kanan), saat berada di Istana Wakil Presiden. TEMPO/Nanda Tere |
"Pertemuannya tadi sore, tapi saya tidak tahu agenda pastinya," kata Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo.
Pertemuan tersebut juga membahas strategi perlawanan KMP terhadap Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Sebab, posisi pimpinan DPR yang dikuasai KMP mulai digoyang menyusul kasus pemalakan saham PT Freeport yang diduga dilakukan Setya Novanto.
Sejumlah anggota DPR dari kubu KIH mulai menggalang mosi tidak percaya kepada ketua DPR untuk mendesak Setnov untuk mundur dari jabatannya.
Anggota DPR dari Fraksi NasDem, Taufiqulhadi mengatakan, skandal Freeport tersebut sudah berlebihan dan tidak bisa dibiarkan terus menerus.
Dia berpikir setelah polemik pertemuan dengan Donald Trump, ada kesempatan untuk melakukan perbaikan bagi Setnov, namun Ketua DPR itu kembali berbuat ulah.
"Karena itulah NasDem ingin menyatakan dan mendorong MKD untuk memroses peristiwa ini, dan jangan bermain-main seperti yang dilakukan sebelumnya," kata Taufiq.
Menurut Taufiq, NasDem akan mengawal MKD, dan menghendaki Novanto mengundurkan diri sebagai ketua DPR. Kalau pun tidak mau mundur, MKD harus memberikan rekomendasi sanksi berat. "Apabila tidak tindakan berikutnya, kami akan mendorong Pansus Freeport, jika MKD tidak memproses tidak sesuai yang diharapkan," ujar dia.(Rmn)