![]() |
Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Istana Merdeka, Jakarta (3/11). (VOA/Ahadian Utama) |
Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, batas akhir atau deadline AIIB untuk mengucurkan dana segar ke pemerintah Indonesia pada kuartal III-2016. AIIB sendiri memang akan direncanakan akan beroperasi pada Januari 2016.
"Mereka siap berikan pinjaman pertama di kuartal III-2016, jadi sebab itu kita lebih cepat lebih baik," kata Sofyan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Saat ini, pemerintah akan menyiapkan daftar proyek-proyek infrastruktur yang akan didanai oleh AIIB. Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi tugas kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil untuk mendata proyek-proyek infrastruktur mana saja yang akan diminta bantuan pendanaannya oleh AIIB.
Di sisi lain, Sofyan menilai, pinjaman yang akan diraih dari AIIB jika dibandingkan dari pembiayaan financing multilateral lain seperti Asian Development Bank (ADB) atau World Bank akan sama saja. Namun, yang membedakan prosesnya.
"Saya pikir akan sama saja, cuma mereka mengatakan akan lebih cepat prosesnya," sebutnya.
Untuk masalah tingkat bunga atau tenor dari pinjaman yang akan diberikan, lanjut Sofyan mengatakan, akan sama seperti ADB dan World Bank.
"Sama, dia bilang akan sama dengan ADB dengan World Bank. Standar lah. Intinya standar WB, ADB, cuma mereka mengatakan prosesnya lebih cepat," tutupnya.(okz)