logo
×

Jumat, 18 Desember 2015

Dilarangnya Ojek Online oleh Mentri Jonan dan Dibatalkan Jokowi Dinilai Skenario Tingkatkan Popularitas

Dilarangnya Ojek Online oleh Mentri Jonan dan Dibatalkan Jokowi Dinilai Skenario Tingkatkan Popularitas

NBCIndonesia.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah menjalankan skenario Istana yang secara sepihak, dengan melarang keberadaan ojek online. Untuk selanjutnya, Jonan membatalkan keputusan itu karena Presiden Joko Widodo meminta aturan itu dicabut.

Analisis itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (18/12). “Peristiwa ojek online yang dilarang Menteri Jonan dan dibatalkan Jokowi, hanya skenario saja untuk menaikkan popularitas Jokowi,” kata Muslim Arbi.

Muslim menilai, saat ini Jokowi butuh daya dorong untuk menaikkan popularitas, salah satunya dengan skenario Jonan. “Jonan yang dikorbankan dan Jokowi jadi pahlawannya. Lihat saja setelah Jokowi membatalkan itu, pendukung Jokowi mengucapkan terima di media sosial,” jelas Muslim.

Menurut Muslim, sangat tidak masuk akal seorang menteri tanpa konsultasi terlebih dulu dengan presiden. “Menteri itu bawahan Presiden, berbagai aturan terutama yang menyangkut orang banyak pasti konsultasi dengan Presiden,” pungkas Muslim.

Sebelumnya, Menhub Ignasius Jonan mencabut larangan beroperasinya ojek online, termasuk Go-Jek, Grabbike dan lainnya. Jonan menegaskan, Kemenhub untuk sementara mempersilakan Go-Jek dan lainnya beroperasi.

“Ojek dan transportasi umum berbasis aplikasi dipersilakan tetap beroperasi sebagai solusi sampai transportasi publik dapat terpenuhi dengan layak,” kata Jonan di Jakarta (18/12).

Jonan membatalkan larangan itu setelah Presiden Jokowi meminta peraturan pelarangan ojek online itu dicabut. Pasca pembatalan itu di media sosial banyak yang mengucapkan terima kasih kepada mantan Wali Kota Solo itu.(itl)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: