logo
×

Sabtu, 19 Desember 2015

Istana Kepresidenan Kebobolan Penipu, Satu Orang Diamankan Polisi

Istana Kepresidenan Kebobolan Penipu, Satu Orang Diamankan Polisi
Istana Negara
NBCIndonesia.com - Seorang pelaku penipuan ditangkap di dalam gedung Istana Negara. Pria bernama lengkap Irwan Suhanto (44) ini mengaku sebagai salah satu staf pada Deputi V Kepala Stah Presiden (KSP) dan menipu seorang pengusaha sebesar Rp1,5 miliar.

"Korban penipuan (Ags) melapor ke Polres Serang tanggal 24 Agustus yang lalu dan pelaku berhasil ditangkap tanggal 24 November 2015. Tersangka sebelumnya diamankan di kantor staf kepresidenan di Jakarta, kemudian diserahkan kepada kita," kata Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Arrizal Samelino, Sabtu (19/12/2015).

Menurut Kasat reskrim, Irwan bersama empat rekannya yang masih buron berinisial Ajs, Hm dan On telah menipu seorang pengusaha berinisial Ags yang berniat maju dalam pilkada serentak 09 Desember 2015 lalu di Kabupaten Serang, Banten.

“Dengan modus janji akan memberikan surat rekomendasi dari DPP Partai Politik (Parpol), Iwan dkk meminta Ags membayar uang sebesar Rp1,5 miliar,” jelas Arrizal.

Uang tersebut, lanjut Arrizal,  kemudian ditransfer ke rekening Irwan sebanyak 3 kali. Setelah lunas, Irwan memberikan surat rekomendasi palsu dari parpol DPP Hanura, Demokrat, PPP, PKB dan PAN.

"Modus tersangka dan kawan-kawannya mengaku bisa mencarikan rekomendasi partai politik yang sudah terkenal untuk calon korbannya. Dia juga menjanjikan bisa menjadikan korbannya sebagai kepala daerah," terangnya.

Dari tersangka Irwan, aparat kepolisian mengamankan barang bukti lima surat rekomendasi bodong dan kartu nama staf kepresidenan yang dibuat sendiri oleh pelaku.

"Ini perkara murni penipuan. Mereka mejanjikan mampu fasilitasi dan merekomendasikan calon kepala daerah entah Bupati, Walikota, Gubernur," tegasnya.

Atas perbuatannya Irwan disangkakan melanggar pasal 378 KHUP tentang penipuan dengan ancaman empat tahun penjara.(rmn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: