![]() |
Luhut Pandjaitan (kiri) menjawab dengan santai seluruh pertanyaan anggota Mahkamah Kehormatan Dewan DPR. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Sikap rileks Luhut misal tampak saat dia ditanya soal hubungannya dengan Ketua DPR Setya Novanto yang tersandung perkara dugaan pelanggaran kode etik akibat diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden dalam memuluskan kontrak karya PT Freeport Indonesia.
"Kenal dengan Saudara Setya Novanto? Hubungannya apa?" tanya anggota MKD Sarifuddin Sudding dari Fraksi Hanura kepada Luhut di sidang MKD, Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/12).
Luhut pun menjawab santai, “Kenal. Dia kan Ketua DPR. Masak tidak kenal?”
Hal ini berlanjut pada saat Luhut ditanyai mengenai pertemuan Setya Novanto dengan pengusaha Riza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Pertanyaan soal ini berkali-kali ditanyakan anggota MKD ke Luhut.
Luhut lantas menjawab, “Kerjaan saya banyak, Yang Mulia. Tidak ada pikiran untuk itu. Mohon maaf, kalau boleh pertanyaan jangan diulang-ulang.”
Berikutnya anggota MKD Darizal Basir dari Fraksi Demokrat bertanya apakah Luhut dapat mengenali suara-suara yang ada dalam rekaman percakapan Setya-Maroef-Riza. Dia menanyakan hal itu karena Luhut mengaku kenal dengan Setya, Riza, dan Maroef.
"Benar tidak itu suara Setya Novanto dan Riza Chalid?" kata Darizal.
Lagi-lagi Luhut menjawab enteng. “Saya baru dengar (rekaman) itu sekali sambil treadmill, karena bosan juga itu panjang. Jadi kalau tanya saya, bisa saja jawaban saya salah,” kata sang Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan itu.
Sebelum menutup pertanyaannya, Darizal mengatakan memiliki perasaan yang sama dengan Luhut terkait kasus dugaan pelanggaran etika Setya Novanto ini. Oleh sebab itu dia meminta Luhut tidak marah-marah menyikapi perkara ini.
Luhut pun berkata, “Saya tidak marah-marah. Namanya (saya) orang Batak, mungkin (karena dulu) tinggalnya di gunung-gunung. Suaranya keras-keras.”
Lontaran terpedas Luhut datang saat anggota MKD dari Fraksi PAN Ahmad Bakri bertanya soal apakah benar dia bertemu dengan pengacara Setya Novanto, Lucas, larut malam.
Luhut tampak kesal mendengar pertanyaan ini, lalu menjawab, “Saya sudah tidur jam 09.00 malam. Ditelepon Presiden jam 10.00 saja saya sudah tidur. Saya kecewa pertanyaan sekelas ini masuk ruangan ini. Saya belum gila melakukan pertemuan dengan Lucas tengah malam.”
Kesaksian Luhut di persidangan Mahkamah Kehormatan Dewan ini sesungguhnya seperti kehendak Luhut sendiri. Dia ingin mengklarifikasi namanya yang terseret-seret kasus Setya Novanto. Nama Luhut disebut sebanyak 66 kali dalam rekaman percakapan antara Setya, Riza, dan Maroef.(cnni)