![]() |
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan (kiri) didampingi Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti (kiri) berkunjung ke gedung Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Senin (8/6). Foto: Antara/Maulana Surya |
Menurut Jusuf Rizal, penembakan Sinak menjadi indikasi lemahnya pemerintah. “Penembakan 3 aparat di Papua merupakan lampu kuning. Pemerintah lemah & tdk tegas bahaya. Papua di ujung tanduk,” tulis Jusuf Rizal di akun Twitter @HMJUSUFRIZAL.
Jusuf Rizal juga meminta Kapolda Papua untuk cepat bergerak dan tidak banyak berkomentar. “Pak Kapolda cepat bergerak. Jangan banyak komentar. Basi. Ini pelecehan bagi pimpinan Polri. Pelecehan pada pemerintah,” tegas @HMJUSUFRIZAL.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan kelompok penembakan dan penyerangan Polsek Sinak adalah kelompok kriminal bersenjata baru yang berdiri sendiri. Kelompok ini tidak bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata lain yang sudah lebih dulu ada.
Kapolda mengungkapkan bahwa kelompok penyerang tersebut belum lari jauh dan masih berada sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian di wilayah Sinak. “Kami masih bisa memantau mereka yang sedang berpesta akan kejadian ini, mereka melakukan tarian waita, yang melambangkan kemenangan,” jelas Paulus kepada wartawan di Bandara Sentani, Jayapura (28/12).(it)