![]() |
Ilustrasi |
“Jokowi sudah banyak ingkar janji. Komisaris BUMN dijabat para relawan Jokowi. Padahal komisaris BUMN harus diisi orang-orang profesional,” ungkap pengamat politik Sahirul Alem kepada intelijen, Rabu (9/12).
Menurut Alem, penempatan para relawan Jokowi di BUMN itu bisa menjadi strategi Jokowi untuk mendapatkan dana di Pilpres 2019. “Nampaknya Jokowi punya keinginan maju lagi di Pilpres 2019. Dan orang-orang kepercayaannya ditempatkan di komisaris BUMN dan bisa jadi sapi perahan,” jelas Alem.
Selain itu, para relawan yang duduk di komisaris BUMN ada yang tercela dalam bidang etik. “Seperti Kartika Djoemadi yang menjabat komisaris Danareksa padahal pernah melakukan penipuan dengan mengaku lulusan Phd dari Belanda. Dalam bidang akademik saja sudah menipu apalagi yang lain,” papar Alem.
Alem mengingatkan, penempatan komisaris di BUMN hanya berdasarkan jasa di Pilpres 2014 hanya akan membuat rugi perusahaan milik negara itu. “BUMN akan rugi karena komisaris diisi orang-orang yang tidak jelas track recordnya,” pungkas Alem.(itl)