![]() |
Prabowo bersama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (facebook.com) |
Menurutnya, pada persoalan ini Gubernur harus berhati-hati berurusan dengan KPK. Sebab, bagaimanapun juga tidak dapat dipungkiri jika KPK masih dicintai rakyat Indonesia.
"Hati-hati lho rakyat masih memback-up penuh KPK," terang dia saat dihubungi, Jumat (11/12/2015).
Prabowo juga mengingatkan agar Ahok tidak perlu mengkait-kaitkan kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras dengan dibatalkannya undangan untuk dirinya, hingga pada akhrinya menuding KPK mengkriminalisasinya. Jika Ahok serampangan menuding-nuding, kata Prabowo, justru semakin tampak jika Gubernur khawatir terjerat dengan kasus tersebut.
"KPK kan juga belum memvonis dia bersalah atau tidak. Jalanin aja sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Intinya Ahok jangan suudzon sama KPK," terang politisi Partai Gerindra itu.
Hingga pada hari ini pasca pembatalan undangan untuk hadir dan menerima penghargaan di Malam Festival Antikorupsi, Ahok tak henti-hentinya meluapkan rasa kekecewaannya.
Sebelumnya dia mengatakan, jika Menteri ESDM Sudirman Said berhasil mendapatkan penghargaan karena mampu memberantas gratifikasi, dirinya pun sudah melakukan hal yang sama. Bahkan, Ahok sapaan karibnya mengaku sudah sejak lama menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).
"Nah tiba-tiba kasarnya tanda kutip, saya tidak boleh tampil. Bilangnya acara untuk membagikan pengalaman LHKPN ini dibatalkan, padahal Sudirman Said semua enggak dibatalkan," katanya kemarin.
Ketika dikonfirmasi apakah pembatalan dengan mendadak itu ada hubungannya dengan pengusutan kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras yang kini ada di meja KPK, Ahok pun tak menepisnya.
"Mungkin ada oknum-oknum di KPK yang ingin mengkriminalkan saya soal Sumber Waras," ungkapnya.(rmn)