![]() |
Presiden Joko Widodo (Jokowi). |
Hal itu disampaikan Presiden pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1437 Hijriyah di Istana Negara, Rabu 23 Desember 2015.
“Karena seorang Muslim pada dasarnya merupakan bagian dari komunitas umat yang ingin agar kehidupan berjalan harmonis, gotong rotong, tidak ada gesekan sosial yang menyebabkan ambruknya sebuah jembatan kebangsaan,” ujar Presiden.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Widodo mengatakan Peringatan Maulid Nabi adalah perayaaan untuk mengingatkan kita agar selalu mengikuti ketauladanan Rasulullah SAW, baik dalam berpikir, berbicara, bertindak, dan bekerja.
“Jujur, amanah, selalu menyampaikan kebenaran, dan cerdas. Rasulullah juga sangat santun, toleran, dan tidak suka dengan kekerasan,” terangnya.
Dengan ketauladanan itu, Presiden mengatakan Indonesia akan menjadi sebuah bangsa yang bermartabat, bangsa yang beradab, bangsa yang makmur dan bangsa yang sejahtera.
“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus lebih kita maknai sebagai upaya untuk meningkatkan peran umat Islam menuju Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang memberi rahmat bagi semesta alam,” kata Presiden.
Jokowi juga mengajak untuk meneguhkan kecintaan kita pada Rasulullah melalui pembangunan yang melayani rakyat.
Di akhir sambutannya, Presiden mengajak umat Islam di seluruh Tanah Air untuk bersama-sama melindungi bangsa dan negara dari semua bentuk radikalisme dan terorisme.
“Mari kita sadarkan saudara-saudara kita yang memilih jalan yang salah dalam berdakwah dan menyiarkan agama Islam. Semoga Allah SWT mengabulkan niat baik dan cita-cita mulia ini, dengan petunjuk dan ridho-Nya kepada bangsa Indonesia dalam membangun hari esok yang lebih baik,” ujar Presiden.(oz)