logo
×

Selasa, 01 Desember 2015

PTDI Mampu Bikin Sayap Tersulit Bagi Airbus, KSAU Sekaligus Komisaris PTDI Tak Tahu?

PTDI Mampu Bikin Sayap Tersulit Bagi Airbus, KSAU Sekaligus Komisaris PTDI Tak Tahu?
Ilustrasi
NBCIndonesia.com - Benarkah PTDI tidak mampu bikin sayap pesawat terbang seperti yang dikatakan Marsekal Agus Supriatna, KSAU sekaligus Presiden Komisaris PTDI sendiri?

Dikutip dari laman indo-aviation.com, PTDI ternyata mampu membuat sayap pesawat terbang, bahkan bagian yang tersulit sekalipun. Berikut tulisannya:

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah menjadi mitra strategis bagi produsen pesawat dan helikopter asal Eropa, Airbus. PTDI telah menjadi pemasok bagi komponen penting pesawat-pesawat buatan Airbus, seperti A320, A330, A340, A350, bahkan pesawat superjumbo A380 sekalipun.

Untuk pesawat Airbus A380 misalnya, PTDI membuat komponen sayap yang bernama Outer Fixed Leading Edge. Komponen ini masuk kategori tersulit dan vital dalam sebuah pesawat terbang. Maka ketika PTDI tidak atau terlambat memproduksi komponen ini, maka produksi A380 akan terganggu.

“Kalau PTDI ditutup, mereka menjerit. Karena kita single distributor. Bahkan Menteri Keuangan Prancis bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, minta jangan pailitkan PTDI. Karena kalau kita stop, mereka stop,” kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh di Kantor Pusat PTDI di Bandung, akhir pekan lalu, seperti dilansir detikFinance.

Hingga kini, Outer Fixed Leading Edge sudah terpasang pada 165 pesawat Airbus A380. Komponen sayap pesawat lain buatan PTDI juga terpasang pada berbagai jenis pesawat buatan Airbus. “Airbus A320, A330, A340, A350, A380. Semua buat komponen di sayap,” jelasnya.

Seperti diketahui, PTDI sempat diputus pailit Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tahun 2007. Namun putusan ini dibatalkan Mahkamah Agung (MA) pada tahun 2008. Jika PTDI berhasil dipailitkan maka proses produksi komponen A380 ikut terhenti.

Untuk bisnis komponen pesawat atau aerostructure, PTDI pada tahun 2013 memperoleh kontrak baru senilai Rp 112 miliar dan senilai Rp 728 miliar akan diperoleh pada tahun 2014. Selain itu, PTDI juga dipercaya Eurocopter memproduksi komponen helikopter. Seperti komponen tail boom dan fuselage dari Helikopter tipe EC725 dan EC225.

Nah, aneh bukan jika seorang Presiden Komisaris PTDi sendiri menyatakan PTDI tidak bisa membuat saya pesawat? Apalagi dengan nada sangat merendahkan. Ini harus diusut tuntas, mana yang benar dan mana yang tidak benar.(Eram)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: