Presiden Jokowi bergegas meninggalkan wartawan usai memberikan keterangan pers terkait proses sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di Istana Negara, Jakarta, 15 Desember 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma |
Berdasarkan informasi dan agenda dari Biro Pers, Media, dan Informasi Istana Kepresidenan, Rabu, 16 Desember 2015, ada 17 komedian yang diundang Jokowi makan malam di Istana Negara.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi yang didampingi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno duduk bersama para pelawak dalam suasana penuh keakraban. Sebelum acara makan bersama dimulai, Presiden Jokowi mempersilakan setiap pelawak yang hadir menyampaikan kata-kata dalam suasana santai dan penuh keakraban itu. Tidak jarang ucapan setiap pelawak, dengan gaya yang khas, mengundang tawa sehingga membuat suasana di Istana Negara ceria.
Jokowi menjamu para pelawak makan malam bersama di Istana, Rabu (16/12/2015).Foto: Ray Jordan/Detikcom |
Cak Lontong pada kesempatan itu menyampaikan rencananya untuk mendirikan Museum Komedi Indonesia di Solo, dengan peletakan batu pertama pada 21 April 2016. Sedangkan Tarzan mengusulkan adanya Hari Lawak Indonesia agar dagelan pelawak tidak sekadar cengengesan, tapi bermanfaat bagi rakyat Indonesia.
Presiden Jokowi terlihat menikmati acara pertemuan dengan para pelawak. Padahal, di DPR, Mahkamah Kehormatan DPR sedang menggelar sidang panas soal sanksi pelanggaran etika terhadap Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
Setya Novanto dianggap melanggar kode etik karena menggelar pertemuan dengan bos Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, dan pengusaha Riza Chalid. Dalam pertemuan itu, disebutkan Setya Novanto mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden yang disebut meminta saham Freeport.(tmp)