![]() |
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Mensesneg Pratikno (kanan), Kepala Staf Presiden Teten Masduki (kedua kiri) serta komedian Dorce Gamalama (kiri) tertawa lepas saat berdialog dalam makan malam bersama komedian nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/12). |
Analisis itu disampaikan Peneliti Indonesia for Democracy, Muhammad Salahuddin kepada intelijen (17/12). “Tak pantas Jokowi mengundang komedian di saat Indonesia sedang mengalami kesulitan ekonomi sekarang ini,” ungkap Salahuddin.
Salahuddin mensinyalir, bahwa langkah Jokowi mengundang komedian ke Istana adalah bentuk simbolisasi Istana mentertawakan sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di parlemen. “Caranya salah, justru yang ditempuh Jokowi merendahkan Istana dan menyepelekan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia,” papar Salahuddin.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memanggil para komedian ke Istana Negara Jakarta untuk makan bersama (16/12). Presiden Jokowi didampingi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Pada kesempatan itu sebelum acara makan bersama, masing-masing pelawak yang diminta untuk menyampaikan pesan-pesan dalam acara bincang santai. Tidak jarang masing-masing pelawak dengan gayanya yang khas mengundang tawa membuat suasana di Istana Negara semakin akrab.
Mereka yang diundang hadir di antaranya Butet Kertarajasa, Djaduk Ferianto, Slamet Rahardjo, Eddy Soepono (Parto Patrio), Andre Taulany, Entis Sutisna (Sule), Tri Retno Prayudati (Nunung), Lies Hartono (Cak Lontong), Toto Muryadi (Tarzan), dan Sujarwo (Jarwo Kwat).(itl)