![]() |
Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. | eng.kremlin.ru |
"Menyampaikan surat dari Presiden Putin. Di dalam surat itu intinya adalah keinginan Rusia untuk terus meningkatkan kerjasama bilateral dengan Indonesia. Khususnya kerja sama di bidang ekonomi. Ada beberapa hal yang dibahas di dalamnya," kata Menteri Luar Negeri Retno LP, Marsudi, di Istana, Jakarta, Jumat (8/1).
Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, Menko Perekonomian, Darmin Nasution dan beberapa menteri lainnya saat menyambut delegasi Rusia.
"Selain itu juga, Rusia mengundang Indonesia untuk hadir dalam KTT ASEAN-Rusia yang akan dilakukan di Sochi pada bulan Mei. Dan juga rencana konferensi mengenai WEF di ST Petersburg pada bulan Juni," jelas Retno.
"Jadi, untuk KTT ASEAN-Rusia, Presiden menyampaikan Insya Allah akan hadir, Presiden juga menginginkan dalam KTT ASEAN tersebut akan dapat dilakukan kunjungan bilateral secara sekaligus. Sementara untuk undangan yang lainnya, presiden akan mempertimbangkan terlebih dahulu, karena banyaknya kesibukan yang harus dilakukan oleh presiden," tambahnya.
Menurut Retno, hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia penting untuk ditingkatkan. Indonesia meminta agar hambatan-hambatan ekspor ke Rusia seperti produk ikan dan lainnya bisa diminimalisir.
"Kita memintakan agar hambatan-hambatan non tarif dapat ditiadakan. Yang kedua, adalah mengenai kerjasama pariwisata, jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia cukup banyak, dan Indonesia sudah menyampaikan bebas visa kepada warga negara Rusia untuk melakukan kunjungan singkat, dan Indonesia memintakan bebas visa tersebut," tandasnya. (mdk)