![]() |
Badrodin Haiti |
“Kalau Kapolri mengatakan tidak ada unsur pidana dalam kasus Freeport, nampak sekali ada ketakutan karena kasus ini melibatkan mafia besar. Rizal Ramli sudah mengatakan skandal Freeport perang antargeng,” kata pengamat politik Sahirul Alem dalam pernyataan kepada intelijen, Sabtu (9/1).
Menurut Alem, harusnya Polri berani mengusut skandal Freeport karena akan memunculkan kepercayaan dari rakyat terhadap korps berbaju coklat ini. “Selama ini ada anggapan dari rakyat Pori kurang berani dalam membongkar kasus korupsi besar,” papar Alem.
Alem menilai, pernyataan Kapolri itu menandakan adanya intervensi dari orang-orang yang terlibat dalam skandal Freeport. “Berbeda dengan Kejaksaan Agung yang akan membongkar skandal Freeport. Harusnya Polri bekerjasama dengan Kejaksaan Agung dalam kasus ini,” pungkas Alem.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menyatakan pihaknya belum bisa menggarap kasus dugaan skandal Freeport yang melibatkan Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, mantan Ketua DPR Setya Novanto dan Pengusaha Minyak Riza Chalid.
Sementara itu, dari segi pencemaran presiden, tidak ada dasar hukum atau undang-undangnyang dapat menjerat pembicaraan yang menyinggung pembagian saham sebagai imbalan dari proses perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia tersebut.
“Kalau itu dibuat perncemaran nama presiden, itu kan delik terhadap presiden sudah dicabut oleh MK. Harus delik umum,” ucap Badrodin di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (8/1). (it)