
NBCIndonesia.com - Politisi Kebon Sirih kembali dibuat geram oleh pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut gaji anggota DPRD DKI lebih besar dari gaji Gubernur.
Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menegaskan, bahwa Ahok bohong besar. Karena gaji Anggota Dewan jauh lebih kecil dari pada gaji Ahok.
"Kacau, ini orang (Ahok) bohong lagi aja. Tidak betul, jika Ahok bilang gaji anggota DPRD lebih lebih besar dari gaji Gubernur," kata Taufik kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (10/2/2016) malam.
Taufik menjelaskan, sebagaimana diatur dalam Pasal 11 PP Nomor 24/2004, bahwa gaji Anggota Dewan hanya 75 persen dari gaji Gubernur.
Karenanya, ketua DPD Gerindra DKI ini menilai, ada dua kemungkinan Ahok menyatakan gaji Anggota Dewan lebih besar dibanding Gubernur. Yakni, antara berbohong dan tidak mengerti aturan.
Kalau Ahok sengaja berbohong, tambah Taufik, berarti dalam seminggu ini, Ahok sudah yang kedua kalinya berbicara tidak sesuai fakta.
"Kemarin baru saja bohong soal tanda tangan (APBD-P DKI 2014 dalam persidangan
UPS di Tipikor). Sekarang lagi (soal gaji). Dasar doyan bohong," tegas eks aktivis Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) itu.
"Tapi, bohong sama enggak ngerti aturan itu beda-beda tipis ya," cibirnya.
Karena itu, Taufik mengingatkan agar Ahok tidak terus-terusan membuat sensasi untuk meraih simpati publik dengan cara mengumbar kebohongan.
"Sudah lah, jangan bohong terus. Kerja aja yang bener. Masa bohong seminggu dua kali?," cetus Taufik.
"Ini (bohong) kayaknya untuk pencitraan saja, karena memang kinerjanya tidak ada yang bisa dibanggakan kan?," tandasnya.
Ahok sebelumnya menyatakan, menolak usulan DPRD untuk memberikan uang tunjangan kepada Anggota Dewan Rp300 ribu per rapat.
Alasannya, kata bekas politikus Golkar dan Gerindra ini, lantaran gaji politisi Kebon Sirih jauh lebih besar dari gaji Gubernur.
"Gaji sudah gede, dikasih mobil, masa enggak rajin? Aku lebih kecil gajinya, (tapi) rajin. Enggak ada dasarnya juga. Dasarnya apa?" kata Ahok. (ts)