
NBCIndonesia.com - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengklaim PDIP sudah pasti bakal mengusung dirinya untuk berkompetisi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun depan. Namun demikian, bekas politisi Golkar itu meminta PDIP untuk berkomunikasi terlebih dulu dengan kelompok pendukungnya yang tergabung dalam Teman Ahok.
Berikut penjelasan Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, kemarin.
Anda mengklaim sudah didukung PDIP?
Memang PDIP mau dukung kok, sudah ngomong. PDIP sudah pasti.
Kapan dukungan diberikan?
Aduh, urusan pribadi, berdua, lu mau tahu saja sih.
Apa alasan PDIP mendukung Anda?
Pemikiran Bu Mega sangat sederhana, hanya mendukung yang terbukti sudah bekerja dengan baik. Kalau kita kerjanya baik, bisa menolong masyarakat, bisa jadi model, pasti didukung.
Lantas bagaimana dengan relawan Teman Ahok?
Kalau Anda (PDIP) mau mengusung, tentu harus izin Teman Ahok dong.
Kenapa harus izin?
Mereka sudah bekerja mengumpulkan begitu banyak (dukungan). Kita harus menghargai Teman Ahok yang selama ini mendukung lewat jalur independen. Makanya itu dukungan dari PDIP perlu dikonsolidasikan dengan Teman Ahok.
Cuma kan sekarang kita sama Teman Ahok itu yang saya katakan orang sudah bekerja susah. Mereka mengumpulkan satu juta dukungan itu nggak gampang lho. Pekerjaan Teman Ahok bukan cuma ngumpulin,tapi juga menyediakan formulir dan mendata formulir yang perlu diisi sebagai dukungan.
Mengenai keinginan anda berduet kembali dengan Djarot Saiful Hidayat, bagaimana jika PDIP tidak mengizinkan?
Oh kalau nggak dapat izin kita punya stok banyak lah.
Apa Anda memang cocok dengan Djarot?
Saya kalau sama Djarot ok jalan, nggak masalah.
Yusril Ihza Mahendra juga ingin maju dalam pilgub, tanggapan Anda?
Orang hebat saya harap bisa mencalonkan.
Maksudnya?
Ya bagus dong, saya senang Bang Yusril bisa ikut kan. Bakal menambah ketatnya persaingan. Kan saya sudah bilang dia orang hebat, pernah capres, pernah ketum partai, menteri, pernah mau ditangkap jaksa saja bisa berhasil, enggak salah kok, lolos kan.
Soal kemungkinan berduet dengan Yusril?
Ngapain saya pasangan sama orang pintar gitu. Repot saya. Lebih baik jika di Pilgub bertarung melawan Yusril. Kalau saya kalah wajar dong orang dia (Yusril) hebat. Kalau menang, saya hebat bisa lawan dia. (RMOL)