
NBCIndonesia.com - Politisi Partai Gerindra yang berniat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, Biem Triani Benyamin, menilai bahwa calon lain yang memilih maju dengan jalur independen pasti akan "mati" atau kalah, meski calon tersebut sudah populer seperti Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Saya yakin (calon) independen tidak ada. Meski Ahok bilang (mau maju dengan jalur) independen, itu cuma sandiwara. Kalau dia harus independen, bisa mati dia. Bakal kalah," ujar Biem dalam diskusi publik bertajuk Menuju Kursi Empuk DKI-1 'Jakarta Punya Siape?' di Jakarta Pusat, Ahad (28/2).
Putra ketiga seniman Betawi Benyamin Sueb ini menuturkan, partai merupakan mesin politik, sehingga seorang politisi atau pejabat biasanya membutuhkan dukungan dari partai untuk mencapai visi dan misinya.
"Contohnya, DPD, mereka ngapain sekarang? DPD kan lembaga tinggi negara yang independen, apa bisa mereka bergerak? Apalagi Jakarta ini ibu kota. Susah, enggak bisa dia (calon gubernur dengan jalur independen)," katanya dalam acara yang turut dihadiri oleh bakal calon gubernur DKI Jakarta Hasnaeni dan pengamat politik Heri Budianto.
Sepakat dengan Biem, Heri pun berpandangan bahwa calon gubernur dengan jalur independen kemungkinan akan kalah.
"Di Jakarta itu independen tidak pasti menang, tapi kita lihat karakter pemilih. Saya kira tesis Biem bisa dijadikan acuan. Kalau di DKI kan PDIP dan Gerindra. Menurut saya, kalau kita lihat dari sebaran, kalau kita lihat dari masyarakat Jakarta yang multikultur, maka orang-orang yang diusung partai politik yang bisa menang, karena independen tidak punya basis," ujarnya.
Heri lantas menebak-nebak bahwa orang-orang yang akan maju ke bursa calon DKI-1 akan ada tiga pasang. "Saya kira tiga calon. Kalau tiga menjadi menarik," katanya.
Heri menjelaskan calon gubernur petahana biasanya ingin agar proses pemilihan suara bisa head-to-head atau berlangsung satu putaran saja.
"Kalau Gerindra mau main napas panjang, nanti putaran kedua baru dimainkan. Biasanya incumbent kalau dua putaran dia gagal," ujarnya. (CNN Indonesia)