
NBCIndonesia.com - Kurs rupiah pada pembukaan perdagangan Kamis (24/2) berada di posisi Rp13.443/USD atau melemah 16 poin dari penutupan sebelumnya. Saat berita ini dimuat posisi rupiah tergerus di posisi Rp13.448/USD.
Laju rupiah pada perdagangan hari ini, diproyeksikan masih melanjutkan tren positifnya. Hal ini dipicu oleh sentimen pasar yang sudah mulai mereda.
“Turunnya harga minyak mentah dunia masih tidak menghalangi laju Rupiah untuk dapat bergerak positif. Di satu sisi pelemahan di pasar saham juga tampaknya tidak menghambat rupiah untuk melanjutkan penguatannya,” papar analis PT NH Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam analisis hariannya, Rabu (24/2).
Di sisi lain, terapresiasinya dollar AS setelah merespon kembali melemahnya harga minyak mentah tampaknya dapat diimbangi oleh kenaikan laju Yen dan Swissfranc. Hal ini seiring dengan permintaan akan aset-aset safe heaven pasca merespon pelemahan harga minyak mentah dunia.
“Sehingga target resisten kami kembali mampu ditembus, memberikan ruang bagi laju Rupiah untuk dapat bergerak melanjutkan tren positifnya,” papar dia.
Sebelumnya, pihanya menyampaikan dengan mulai meredanya sentimen di pasar dan diikuti oleh sentimen penguatan harga minyak mentah sebelumnya, diharapkan laju rupiah dapat kembali melanjutkan pergerakan positifnya.
“Maka proyeki kami, laju rupiah akan berada di level Rp 13.500-13.424,” ucap Reza.
Dengan kondisi sentimen pasar yang mulai positif, ditandai penguatan Yen dan Swissfranc terhadap dolar AS, telah memberi ruang bagi laju rupiah bergerak positif.
“Diharapkan sentiment ini dapat berlanjut pada perdagangan berikutnya. Tetapi, tetap cermati sentimen yang ada,” saran dia.(akt)