logo
×

Minggu, 28 Februari 2016

Dinilai Bangkitkan Paham Komunis, Jumpa Pers Festival Belok Kiri Dibubarkan Polisi

Dinilai Bangkitkan Paham Komunis, Jumpa Pers Festival Belok Kiri Dibubarkan Polisi

NBCIndonesia.com - Konferensi pers yang digelar Panitia Festival Belok Kiri di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/2) dibubarkan secara paksa oleh pihak Kepolisian.

Padahal, sejak pukul 15.00 WIB, puluhan wartawan sudah berada dalam salah satu ruangan di Gedung Galeri Cipta II, Kompleks TIM.

"Udah-udah, udah-udah, bubar-bubar," kata beberapa anggota Polisi.

Pihak Kepolisian beralasan, Festival Belok Kiri yang sedianya akan dibuka hari ini (Sabtu, 27/2) sampai 5 Maret mendatang akan dibubarkan oleh beberapa organisasi masyarakat. Ormas tersebut menilai kegiatan festival itu berbau komunis.

Setengah jam setelah dibubarkan, pihak panitia tetap menyelenggarakan konferensi pers. Namun temu media tersebut diadakan di salah satu ruas jalan di dalam areal TIM.

"Pertama, saya minta maaf karena kawan-kawan akhirnya berkerumun disini," kata salah satu panitia, Dita di TIM, Cikini, Jakarta, Sabtu (27/2).

Pihak panitia sendiri sudah menyadari bahwa acara tersebut tidak mendapat izin dari Kepolisian. Karena itu mereka menggelar jumpa pers untuk menyampaikan bahwa Festival Belok Kiri dibatalkan.

Padahal sejumlah agenda sebenarnya sudah disiapkan  seperti workshop komik, pemutaran film, pentas musik, diskusi berbagai tema dengan menghadirkan sejumlah tokoh bahkan pejabat. Pada pembukaan hari ini sejatinya akan dimeriahkan paduan suara penyintas tragedi 1965 Dialita, Sanggar Ciliwung, serta beberapa seniman lainnya.

Festival Belok Kiri ini digelar berangkat dari fakta bahwa meski Orde Baru sudah runtuh sejak 1998 yang lalu, namun praktek-praktek yang berbau Orde Baru masih terus berlanjut. Di antaranya pelanggaran HAM, kekerasan negara terhadap masyarakat, ketidakadilan sosial, diskriminasi, pembelokkan sejarah, dan lainnya. (RMOL)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: