logo
×

Rabu, 10 Februari 2016

"Preman Kalijodo Sekali Ngamuk Bisa Bahaya, Mending Ahok Pikir-pikir Dulu..."

"Preman Kalijodo Sekali Ngamuk Bisa Bahaya, Mending Ahok Pikir-pikir Dulu..."
Suasana siang hari di kawasan Kalijodo, Pejagalan, Jakarta Utara, Selasa (9/2/2016). Kawasan tersebut banyak berderet tempat hiburan malam. 
NBCIndonesia.com - Ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menertibkan kawasan Kalijodo dianggap hanya omong kosong. Jika berani, Basuki malah akan diamuk oleh preman Kalijodo.

"Di sini jangan macam-macam, Mas. Warganya penjahat semua di sini. Saya ngasih tahu aja. Ahok nggak bakalan berhasil injak wilayah sini. Yakin saya," kata Maman (34), salah seorang warga di Jalan Kepanduan II, atau tepatnya di Kolong Tol Kalijodo, Selasa (9/2/2016).

Menurut Maman, rata-rata preman yang mengawasi Kawasan Kalijodo merupakan penjahat kambuhan yang sudah berkali-kali keluar masuk penjara.
"Sekali ngamuk bisa bahaya. Mending Ahok pikir-pikir dulu. Warga di Kolong Tol Kalijodo, belum lagi di seberangnya yang ada klub sama pub dijadikan hunian juga, itu bisa pada ngamuk."

"Belum lagi preman bisa kehilangan uang reman, belum PSK-nya yang pastinya bisa kehilangan pekerjaan kalau ada keributan," ucap Maman lagi.

Pantauan Warta Kota, tampak bangunan liar berdiri tegak di Kolong Tol Kalijodo. Bangunan liar itu berbahan triplek, seng, dan bambu, serta kayu.

Bangun semi permanen ini juga berdiri hingga perbatasan Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Selain itu, aktivitas warga di kawasan itu terlihat normal. Selain banyak hunian liar, ada juga truk-truk pengangkut material bangunan bertengger rapih terparkir di kolong tol tersebut, tau berdekatan dengan Pos Polisi Teluk Gong.

Camat Penjaringan Abdul Khalit menanggapi singkat terkait Ahok yang berjanji akan menertibkan kawasan Kalijodo.

Pihaknya harus merapatkan terlebih dahulu dan mendata ulang warga yang tinggal di kawasan tersebut.

"Kami akan rapatkan dulu ya sekaligus akan mendata ulang berapa banyak warga di sana. Untuk penertibannya ya belum tahu, kan harus dirapatkan dulu," kata Abdul Khalit. (kompas)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: