NBCIndonesia.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram dengan rencana pemanggilan dari Komisi III DPR terkait penertiban Kalijodo, prostitusi di Alexis dan Malioboro, hingga korupsi RS Sumber Waras. Ahok sapaan akrabnya, menuturkan, pemanggilan yang dilakukan DPR terkait sejumlah masalah di Jakarta tidak sesuai prosedur.
Berbekal pengalamannya selama menjadi anggota DPR periode 2009-2014, Ahok justru balik menyerang Komisi III DPR.
"Saya kan pernah di DPR RI, yang baru jadi DPR jangan belagu-belagu lah. Gue juga mantan dari DPR RI. Gue tahu kok prosedur kamu seperti apa. Jadi enggak usah menggunakan kekuasaan, salah pakai lah gitu. Ini mirip-mirip DPRD kelakuan, mau panggil saya, panggil segala macam, oke, dasarnya apa gitu lho?" kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (8/3).
Ahok terus menyindir DPR dan tidak takut berseteru dengan politisi-politisi Senayan. "Yang berkuasa, yang terhormat, yang terhormat gitu lho, lama-lama gue berantem nih. Komisi III yang mau manggil saya, suruh buktiin harta terbalik, harta mereka dulu, pakai mobil apa? bayar pajaknya berapa? baru ngomong sama saya," kata Ahok geram.
Ahok terus mengkritik Komisi III DPR yang dianggapnya menyalahi hirarki bila memanggilnya terkait masalah hukum atas korupsi RS Sumber Waras. Dia menyarankan anggota DPR memanggil KPK, polisi BPK, atau kejaksaan untuk mendapat penjelasan lebih detail terkait kasus itu.
"Apakah saya melanggar hukum sampai DPR mau ngurusin gubernur? ya kan, DPR kan punya jenjangnya, ini kan apa urusannya," tegas Ahok.
Khusus penertiban Kalijodo, dia kesal lantaran dianggap biang kerok atas pelanggaran HAM dalam penertiban lokalisasi itu. Mantan Bupati Belitung Timur ini balik menantang DPR melaporkannya jika memang ada bukti melanggar HAM.
"Makanya kalau gitu jangan panggil saya dong, kamu panggil dong Komnas HAM, memangnya kamu pengadilan? Laporin saja saya, laporin dong ke polisi, jaksa. Kalau polisi jaksa dianggap enggak bisa bertindak secara profesional panggil dong komisi III," ujar dia.
Meski kesal dengan Komisi III DPR, mantan politikus Gerindra ini mengaku siap datang bila legislator bersikeras meminta penjelasannya.(mdk)