NBCIndonesia.com - Ni Nyoman Sri Ayuni (44) asal lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Padahal, kedua anaknya sedang terbaring di rumah sakit dan akan menjalani operasi usus buntu.
Suami Sri sudah meninggal. Kedua anaknya saat ini sedang diopname di RSUD Negara, Jembrana. Informasi berhasil dihimpun menyebutkan, sehari sebelum ditemukan tewas tergantung, Sri, bersama ayah mertuanya, Nyoman Dendra, pulang dari menjaga anaknya dirawat di RSUD Negara.
"Sesampai di rumahnya, korban sempat melakukan aktivitas sebelum masuk kamar untuk tidur," kata Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Komang Sukasana, di Jembrana, Selasa (1/3).
Menurut Sukasana, tadi pagi Sri ditemukan tewas tergantung di kusen kamar tidurnya dengan ketinggian sekitar dua meter. Lehernya terikat kain selendang warna hijau kehitaman bermotif bunga sepanjang 207 sentimeter.
"Korban ditemukan pertama kali oleh bapak mertuanya saat hendak menemuinya di dalam kamar, untuk membicarakan masalah biaya operasi anaknya. Rencananya hari ini anaknya mau dioperasi usus buntu," ujar Sukasana.
Saat ditemukan, Sri mengenakan baju kaos warna merah muda dan celana pendek bermotif bunga. Dendra kemudian melapor ke Polsek Mendoyo.
Dari hasil pemeriksaan terhadap jasad Sri, menurut Sukasana tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuhnya. Sri meninggal karena gantung diri.
"Dari keterangan pihak keluarga dan saksi-saksi, diduga korban gantung diri karena stres atau depresi memikirkan anaknya yang akan menjalani operasi usus buntu," tutup Sukasana.(mdk)