NBCIndonesia.com - Gerindra mengkritik pernyataan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebutkan partai pendukungnya bisa menang di Pilpres 2019 dinilai berlebihan dan tak masuk akal.
Ketua Tim Penjaringan calon Gubernur Partai Gerindra, Syarif mengimbau agar mantan Bupati Belitung Timur itu tidak menebar asumsi sesat jelang dihelatnya Pilkada DKI 2017 mendatang.
"Kemarin bilang semakin banyak parpol mendukung semakin tinggi kepercayaan rakyat terhadap parpol. Hari ini nambah lagi, dia katakan parpol pendukung dia akan menang di Pemilu 2019. Gimana logikanya bro Ahok? Masa iya begitu?," kata Syarif, saat dihubungi, Kamis (24/03/2016).
Syarif beralasan jika pun Ahok kembali terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017 hingga 2022, dia harus fokus pada pekerjaannya, dan tidak dimungkinkan menjadi vote getter atau juru kampanye parpol tertentu di Pemilu 2019.
Tanpa sebab yang jelas, sebelumnya Ahok tampak yakin bahwa partai yang mendukungnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 dapat menang pada Pemilu 2019. Sejauh ini, baru Partai NasDem yang mendukungnya maju melalui jalur independen.
Kabarnya, Partai Hanura dalam waktu dekat akan mengikuti jejak NasDem. "Ya tentu mereka dapat kepercayaan rakyat (pada Pemilu) 2019. Bisa menang saya kira, itu penting kan," kata Ahok beberapa waktu lalu.(rn)
