
NBCIndonesia.com - Pengamat politik dari IndoStrategis Andar Nubowo menilai gaya kepemimpinan Ahok dapat memicu konflik horizontal antar etnis.
"Karena itulah Jakarta butuh Cagub alternatif. Proses pencarian (head hunter) kepada calon lain yang dianggap layak dan kompeten harus dilakukan. Mengapa perlu cagub alternatif? Karena kepemimpinan Ahok selama ini memicu kontroversi.
Dia lebih mengutamakan tipologi kepemimpinan otoritatif dengan pendekatan kekuasaan dan legal struktural. Dia juga memicu munculnya politik identitas, sehingga berpotensi memacu pembelahan sosial warga Jakarta dan bangsa Indonesia secara etnik, ras dan suku agama. Sebagai sebuah aksi, Ahok terlihat menggunakan simbol-simbol agama dan etnik untuk "play victim" seolah-olah dia jadi korban isu SARA. Hal ini tidak baik bagi kebhinekaan kita," kata Andar pada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (23/03/2016).
Sehingga, masih menurutnya, wajar saja jika kandidat-kandidat yang muncul juga merupakan reaksi terhadap gaya dan pola kepemimpinan Ahok yang kontroversial.
"Maka dari itu, di masyarakat kita mulai berkembang isu-isu SARA. Jika ini eskalatif, isu ini menjadi "bara dalam sekam" yang mengancam harmoni Indonesia yang majemuk," tegas dia.
Selain itu, kata dia, jika mengukur seberapa jauh pencapaian yang telah dihasilkan petahana sejauh ini dalam membangun Jakarta ditengah kemajemukan, masyarakat Jakarta dibawah Ahok justru menjadi masyarakat yang terkotak-kotak bukan lagi masyarakat yang berbasiskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
"Prestasi Ahok secara substantif belum memanusiakan manusia/warga Jakarta dan membuat Jakarta nyaman bagi semua lapisan masyarakat tanpa pandang bulu," pungkas dia.(ts)