logo
×

Sabtu, 12 Maret 2016

Rachel Maryam: Seruan Pemerintah Untuk Boikot Israel Jangan Hanya Lip Service

Rachel Maryam: Seruan Pemerintah Untuk Boikot Israel Jangan Hanya Lip Service

NBCIndonesia.com - Anggota komisi I DPR RI Fraksi Gerindra Rachel Maryam Sayidina mengingatkan agar pemerintah tidak hanya mengumbar politik bunyi-bunyian terkait seruan boikot produk Israel.

Ia meminta pemerintah menunjukkan kepastian sikapnya mengingat seruan presiden tersebut masih memunculkan perbedaan penafsiran di khalayak publik.

"Jadi pertama, saya ingin meminta penjelasan lebih lanjut terlebih dahulu dari presiden terkait boikot pruduk israel ini. Karena ada perbedaan penafsiran diantara menteri luar negeri dan jubir presiden. Maka Jokowi memberikan klarifikasi mengenai hal ini agar para pembantunya tidak salah interpertasi. Sehingga seruan tersebut tidak hanya dipandang sebagai seruan basa-basi (lip service) oleh dunia Internasional," ujar Rachel kepada TeropongSenayan di Jakarta, Sabtu (12/3/2016).

Rachel mengungkapkan pada prinsipnya dirinya mengapresiasi seruan Jokowi untuk boikot produk Israel. Hal itu, lanjut Rachel, merupakan bentuk solidaritas negara Indonesia kepada Palestina yang selama ini teraniaya oleh berbagai bencana kemanusiaan akibat penetrasi politik yang dilakukan negeri zionis itu.

"Dan saya mendorong agar Jokowi melakukan langkah kongkret terkait seruannya tersebut," tandasnya.

Lebih lanjut Rachel menyatakan apabila seruan boikot produk yang dimaksud Jokowi juga termasuk produk barang dan bukan hanya sebatas kebijakan saja, maka pemerintah dapat memikirkan sekaligus konsekuensi dari sikap yang dipilihnya.

"Jokowi harus sudah mengantisipasi dampak yang bisa jadi timbul akibat pemboikotan tersebut. Karena sesungguhnya banyak sekali barang-barang berupa pruduk yang masuk ke Indonesia. Meskipun kita membelinya dari negara lain dan bukan langsung dari Israel sesungguhnya terdapat produk buatan Israel didalamnya," paparnya.(ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: