
NBCIndonesia.com - Kabar mengejutkan datang dari keluarga artis Marshanda.
Seorang pria bernama Irwan Yusuf pada Minggu sore (27/3/2016) dijaring Dinas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudin Sosial daerah Jakarta Selatan saat tengah mengemis di Jl. Bangka, Jakarta Selatan.
Yang membuat kaget adalah bahwa pria itu diketahui adalah Ayah Marshanda.
Lantas apa kata Marshanda?
Marshanda sendiri mengakui pria bernama Irwan Yusuf yang diamankan itu adalah ayahnya.
Caca, sapaan Marshanda mengatakan mengetahui kabar tersebut dari temannya dan media.
"Semalam aku dapat kabar dari temenku, dia kirim link berita tentang papa dan ada fotonya, dan emang bener dia papa aku," ujarnya ketika ditemui di Panti Sosial Bina Insani 2, Cipayung, Jakarta, Senin (28/3/2016).
Marshanda mengatakan bahwa dirinya tidak kaget atas kondisi ayahnya saat ini.
Menurutnya, hal itu merupakan cerita keluarganya semenjak dulu dan kondisi keuangan orang tuanya selalu sulit seperti itu.
"Aku enggak kaget ya, jadi memang pada saat umur 7-8 tahun, mama papa pisah, aku memang lost contact, lost contact sekian tahun sama papa baru bisa ketemu umur 15 tahun terus lost contact lagi.
Terus baru ketemu lagi sekarang selama 2 tahun tidak bertemu," tambahnya.
Marshanda menjelaskan dari keluarga ayahandanya, sudah banyak bantuan yang diberikan begitu juga dirinya yang selalu memberikan dukungan kepada Irwan Yusuf baik materi maupun moril.
Bagaimanapun, kata Marshanda, Irwan Yusuf merupakan ayahnya dan dia menerima apapun yang dilakukan oleh ayahnya selama ini.
Meski banyak orang menilai hal tersebut memalukan, namun tidak bagi Marshanda. Saat orang-orang meminta dia bersabar melihat kondisi ayahnya, justru Marshanda memberi jawaban yang siapa saja bakal terhentak mendengarnya.
"Ada orang yang WA 'sabar ya, Cha', tapi buat apa aku sabar? Ini bukan sesuatu yang memalukan buat aku. Bagaimanapun papa tetap papaku, aku sayang sama papa. Aku menerima dia apa adanya dan orang-orang terdekat aku tahu itu," jelasnya.
Sebelumnya Marshanda juga mengunggah sebuah tulisan tentang ‘aib’di marshanda.tumblr.com.
“Kalo kita percaya bahwa Allah punya rencana besar untuk kita, maka kita nggak akan malu dengan setitikpun bagian dari perjalanan hidup kita.
Kalo kata sebagian orang kekurangan itu ‘aib’, dan aib harus ditutup rapat-rapat. Let’s check within ourselves. Ada nggak sedikit aja alasan kita nutupin 'aib’ tersebut karena rasa malu? Rasa tidak mau menerima dan mengakui hal itu dalam diri atau hidup kita?
Bukankah kita diajarkan untuk menerima kekurangan dan malah belajar darinya? Menjadi orang yang lebih baik karena pernah salah, mencintai lebih besar dan sungguh-sungguh karena pernah kecewa dan terluka?
Musibah bisa menjadi surga bagi yang percaya kalo borok itu diterima, kalo luka itu diakui keberadaannya, dan kita cintai sebagai bagian dari hidup kita… justru “borok” itu akan jadi pelajaran paling keren dan berharga buat kita.
Ngga ada sekolahnya. Mau dibayar berapa milyarpun, nggak ada yang jual.
And trust me.. Kalo kamu percaya Yang Maha Perencana itu adalah Yang Maha Hebat dan smart, bijak, dan brilliant dibanding segala perhitungan dan rencana hebatmu..
Berpeganglah pada tanganNya. Cinta kasih-Nya akan datang.
Pasti.
Akan datang. (tn)