logo
×

Jumat, 18 Maret 2016

Sensus Ekonomi 2016, BPS Gelontorkan Rp 2,4 Triliun

Sensus Ekonomi 2016, BPS Gelontorkan Rp 2,4 Triliun

NBCIndonesia.com - Sensus Ekonomi tahun 2016 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setidaknya akan melibatkan sekitar 16.000 petugas dari BPS dan 340.000 mitra sensus. Dengan jumlah tersebut, BPS memprediksi pendataan akan selesai selama periode 1 - 31 Mei 2016.

Kepala BPS, Suryamin, mengatakan untuk pendanaan kegiatan akbar yang dilakukan setiap 10 tahun sekali ini pihaknya menganggarkan biaya sebesar Rp 2,4 triliun. Jumlah tersebut 90 persennya dialokasikan untuk upah petugas sensusnya.

"Mulai dari upah pendata, upah pengawas, pengelola, pengajar yang bener-bener untuk petugas. Untuk perjalanan dinas sangat diefisienkan. Untuk infra BPS sudah ada ya, data center akan segera kita resmikan dalam waktu dekat," ujar Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (18/3).

Dari total tersebut, kata Suryamin, untuk 340.000 petugas yang merupakan hasil seleksi terbuka akan mendapat gaji yang disesuaikan oleh Upah Minimum Regional (UMR) masing-masing wilayah. Gaji tersebut bahkan ada yang melebihi UMR nominalnya.

"Kita beri semacam kontrak selama 1 bulan berkisar Rp 2,4 juta sampai Rp 3 juta tergantung daerah. 340.000 petugas dengan gaji segitu lapangan kerja tercipta pada 1 bulan itu. Artinya yang nganggur bisa ditarik," kata dia.

Suryamin menambahkan, 340.000 petugas tersebut sudah dilakukan seleksi sejak Januari lalu. Saat ini petugas tersebut sedang dalam masa pelatihan di seluruh BPS yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

"Rekrutmennya ada tes tertulis dan pengalamannya, 340.000 ini yang daftar lebih dari 10 kali lipat sebelum akhirnya disaring. Kami di daerah khusus survey besar ada yang menggunakan mitra besar. Dilatih mengenai bagaimana mengisi kuesioner, bagaimana cara wawancara, bagaimana menjelaskan ke responden data yang dimaksud, mereka diberi juga cara role playing," tuturnya.

"Per jenjang ada instrukturnya. Semua dilatih agar bisa berkomunikasi dengan baik, melakukan pendataan dengan baik agar data yang didapatkan baik," tutupnya.(mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: