logo
×

Sabtu, 30 April 2016

Benarkah 14 Tahun Lagi Jakarta Utara Akan Tenggelam?

Benarkah 14 Tahun Lagi Jakarta Utara Akan Tenggelam?

NBCIndonesia.com - Di tengah polemik reklamasi Teluk Jakarta, isu Jakarta Utara akan tenggelam kembali mencuat. Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai rapat bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dan sejumlah Gubernur juga Menko Maritim, Rizal Ramli.

Presiden Jokowi menyebut, diperkirakan Jakarta Utara akan tenggelam di tahun 2030, lebih kurang sekitar 14 tahun lagi. Salah satu sebab utamanya, permukaan tanah di wilayah pesisir terus mengalami penurun sekitar 7-12 sentimeter dari permukaan laut.

Jika terus dibiarkan, kata Jokowi, 13 sungai yang melewati Jakarta tidak bisa mengalirkan airnya ke Teluk Jakarta.

"Oleh sebab itu, pembangunan pesisir ibu kota negara atau NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) yang sudah digagas cukup lama ini, akan menjadi sebuah jawaban untuk Jakarta. Jadi jangan dipersempit yang berkaitan dengan reklamasi Jakarta," ujarnya.

Warning Presiden Jokowi ditanggapi Ahok, sapaan Basuki. Sebab, terkait penurunan muka tanah di Jakarta masih debatable.

"Karena ada teori yang mengatakan dia akan turun tapi akan berhenti pada batas tertentu. Jadi sekarang memang turun 10 sentimeter sampai 20 sentimeter ada teori yang mengatakan mungkin dia sampai satu meter kemudian dia akan berhenti," terang Ahok.

Lalu benarkah secara akademis wilayah Jakarta Utara akan hilang 14 tahun lagi karena terbenam air?

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Water Institut, Firdaus Ali, penurunan tanah di Jakarta Utara sudah pada tataran membahayakan. Bahkan, kata dia, di beberapa titik sudah mengkhawatirkan.

"Sekarang udah permanen di beberapa tempat, terparah ada di Penjaringan, Pasar Ikan, Muara Baru, Pluit, dan Pantai Mutiara," kata Firdaus saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (30/4).

Dijelaskannya, dalam kajian yang dilakukannya bersama sejumlah peneliti, laju penurunan tanah di Jakarta termasuk paling ekstrem di dunia.

"Karena sudah mencapai 10 sampai 12 sentimeter per tahun. Tentunya ini sangat membahayakan daerah lain, sehingga harus ada upaya signifikan dan cepat. Jika tidak pada 2050, bisa jadi penurunan mencapai 92,6 sentimeter dan wilayah Jakarta Utara akan permanen di bawah permukaan laut," jelasnya.

Pembangunan tanggul raksasa melalui proses reklamasi diyakininya bisa menjadi solusi. Membangun tanggul setinggi 8 meter diyakininya mampu menjaga daratan wilayah utara Jakarta utamanya di bagian pesisir, minimal sampai tahun 2100. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: