logo
×

Sabtu, 30 April 2016

Forum Investasi Indonesia-Malaysia Catat Minat Rp7,9 Triliun

Forum Investasi Indonesia-Malaysia Catat Minat Rp7,9 Triliun

NBCIndonesia.com - Anggota komisi XI DPR Melkias Mekeng mengakui RUU Tax amnesty sangat penting bagi bangsa dan negara tetapi tidak perlu tergesa-gesa karena harus dipastikan tidak akan ada masalah dikemudian hari.
   
"RUU Tax Amnesty ini sangat penting. Tetapi jangan sampai ingin cepat-cepat akibatnya ada asas-asas yang kita langgar , sehingga bisa digugat," kata anggota komisi XI Melkias Mekeng, di Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Mekeng menjelaskan bahwa dalam setiap pembahasan RUU biasa terjadi tarik ulur kepentingan. Namun, tambahnya, suatu saat pasti akan ditemukan titik kesepakatan.
   
"Biasa dalam pembahasan ada tarik ulur, itu lumrah. Bukan sesuatu yang mustahil akan ada kesepakatan," kata Mekeng.

Sementara terkait pidato  Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin yang menyatakan dewan meminta pemerintah segera melakukan validasi atas nama-nama pejabat publik dan polisi yang tercantum dalam bocoran dokumen Panama Papers.

Politisi Partai Golkar ini justru memperingatkan Ade Komarudin agar jangan memasukan persoalan pribadi dalam kapasitas ketua DPR.

"Terkait Panama Papers hal itu sudah diklarifikasi oleh ditjen pajak dan tak ada hubungannya dengan uang-uang yang dilarikan. Saya justru pertanyakan pidato ketua DPR ini, apakah sudah main politik praktis persoalan di parpol dia domplengkan di DPR ?," kata Mekeng.

Mekeng mengingatkan ketua DPR agar tidak mencampur adukan keinginan pribadi dengan institusi. Mekeng juga mempertanyakan bagaimana dengan pejabat publik yang bertahun-tahun tidak melaporkan harta kekayaannya ke KPK.

Sebelumnya dalam pidato penutupan masa sidang ke IV, ketua DPR Ade komarudin meminta pemerintah segera melakukan validasi atas nama-nama pejabat publik dan politisi yang tercantum dalam bocoran dokumen Panama Papers.

"Terhadap data sejumlah WNI yang menyimpan dana di luar negeri sebagaimana dalam Panama papers yang diantaranya ada pejabat publik dan politisi. DPR meminta pemerintah segera memvalidasi data secara akuntabel dan trasnparan," kata Ade Komarudin. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: