logo
Minggu 22 Juni 2025
×
Minggu, 22 Jun 2025

Jumat, 01 April 2016

Jawa Pos Tuding Berita Pertemuan Wartawanya dengan PM Israel Sebagai “BLACK CAMPAIGN”

Jawa Pos Tuding Berita Pertemuan Wartawanya dengan PM Israel Sebagai “BLACK CAMPAIGN”

NBCIndonesia.com - Harian Jawa Pos menuding bahwa pemberitaan tentang pertemuan sejumlah wartawan Indonesia dengan perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu sebagai upaya kampanye hitam (BLACK CAMPAIGN) terhadap pihaknya. Pernyataan ini disampaikan melalui kolom JATI DIRI “Memahami Profesi Jurnalistik” Jawa Pos edisi jum’at, 1 April 2016.

“Tiga hari terakhir muncul black campaign terkait delegasi jurnalis Indonesia yang bertemu dengan PM Israel Benyamin Netanyahu. Termasuk jurnalis Jawa Pos. Sejumlah tokoh sekaligus situs-situs yang membawa nama agama dalam isinya bicara. Beberapa mengambil kesimpulan berdasar premis yang tidak ada kaitan” bunyi paragraf awal.

Pihak Jawa Pos juga berargumen bahwa pertemuan wartawanya dengan Netanyahu semata-mata merupakan kewajiban dan tanggung jawab profesi yang harus dilakukan.

“Begitu pula ketika sejumlah media diundang ke Israel, lantas wawancara dengan PM-nya. Tidak berarti media itu mendukung Israel. Ini hanyalah sebuah kewajiban dan tanggung jawab profesi yang harus dilakukan. Sesederhana itu” jelas Jawa Pos.

Selain berargumen dibalik profesi jurnalistik, pihak Jawa Pos juga dengan mudahnya menuduh media yang memberitakan pertemuan tersebut semata-mata hanya ingin menambah follower di medsosnya.

“Mereka berlomba mem-branding image sehingga sosok dan situsnya makin dikagumi. Medosnya makin banyak di-like dan di-follow. Semakin banyak like dan follow, semakin berpengaruh pula keberadaan mereka” tuding Jawa Pos.

JATI DIRI Jawa Pos Edisi 1 April 2016
Sebagaimana diketahui sejumlah wartawan Indonesia bertemu dengan perdana menteri Israel termasuk diantaranya adalah perwakilan dari Jawa Pos Abdul Rakhim, pada hari senin (28/3/2016).

Publik Indonesia sangat mengecam pertemuan tersebut, bahkan Sekretaris Jenral PP Muhammadiyah secara khusus menyampaikan kecamanya terhadap pertemuan tersebut yang dianggap melukai perasaan bangsa Indonesia. (im)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: