
NBCIndonesia.com - Peneliti anggaran dari Centre for Budget Analisys (CBA) Uchok Sky Khadafi menyatakan, sudah cukup alasan bagi Presiden Jokowi untuk mencopot Yuddy Chrisnandi dari jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara - Reformasi Birokrasi (Menpan RB), terkait permintaan fasilitas negarag untuk koleganya. Jika Jokowi tidak mencopot, maka jangan menyalahkan masyarakat kalau menilai tindakan tersebut sudah biasa terjadi di kabinet.
Diberitakan sebeleumnya, Kementerian PAN-RB mengirim surat ke Kementerian Luar Negeri, tentang permintaan fasilitas negara untuk kolega Yuddy di Komisi D DPRD DKI Jakarta. Permintaan tersebut terkait kepergian kolega Yudi di Sydney, Australia.
"Sudah banyak kasus kontroversi Menteri PAN RB Yuddyi Chrisnandi sebelum munculnya surat katabelece ini. Seharusnya cukup alasan bagi Jokowi untuk mencopotnya," tegas Uchok kepada TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (1/03/2016).
Yudi, kata Uchok, jelas tidak memahami arti dari nama kementeriannya sendiri.
"Pendayagunaan aparatur negara yang dimaksud itu bukan mendayagunakan aparatur negara untuk tujuan pribadi seperti yang terbukti dari suratnya itu," ujar dia.
Menurutnya, alasan yang dikemukakan bahwa Yuddy tidak mengetahui dibuatnya surat tersebut,justru memperlihatkan kementrian itu sangat tidak tertib administrasinya.
Kalau Jokowi tidak mencopot Yudi, kata Uchok, maka jangan salahkan masyarakat kalau menilai permintaan fasilitas negara untuk kolega menteri, sudah biasa terjadi di kabinet.
"Makanya penting bagi Jokowi memecat Yudi," tegas dia.
Uchok menilai, mengganti Yuddy juga penting dilakukan demi menjaga marwah kelembagaan negara.
"Ini lembaga negara bukan stand up commedy, harus dijaga kewibawaannya," sindir dia. (ts)