logo
×

Rabu, 13 April 2016

Pakar Metafisika Ingatkan Bakal Ada Kerusuhan Akibat Etnis Tertentu yang Arogan dengan Keberadaan Ahok

Pakar Metafisika Ingatkan Bakal Ada Kerusuhan Akibat Etnis Tertentu yang Arogan dengan Keberadaan Ahok

NBCIndonesia.com - Tindakan dzalim dan arogan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap rakyat miskin akan berakibat pada gejolak sosial yang berujung kerusuhan di wilayah utara Jakarta.

Peringatan itu disampaikan praktisi metafisika Ki Gendeng Pamungkas kepada intelijen (13/04). Menurut Ki Gendeng, Ahok harus secepatnya menghilangkan sifat arogannya. Jika tidak, akan muncul aksi kekerasan akibat ulah Ahok.

“Dari gejala alam, terlihat adanya tanda-tanda kerusuhan. Ini gejolak sosial yang luar biasa,” ungkap Ki Gendeng.

Dari tanda-tanda alam itu, Ki Gendeng menyatakan bahwa alam memberitahukan akan adanya kerusuhan akibat tindakan arogan dan dzalim yang dilakukan Ahok. “Penggusuran nelayan di Luar Batang itu sama saja melawan kekuatan laut. Tunggu saja yang diterima Ahok akibat kelakuannya ini,” ungkap Ki Gendeng.

Ki Gendeng mengingatkan, warga etnis tertentu terlihat arogan dengan keberadaan Ahok. “Kalau ada kerusuhan ini akibat ulah Ahok yang arogan juga,” pungkas Ki Gendeng.

Diberitakan sebelumnya, pengamat politik Muslim Arbi menilai, rezim Jokowi dan Ahok sudah berupaya membenturkan sesama rakyat. “Memanfaatkan media sosial membuat citra baik bagi Jokowi dan Ahok dan membully dan memfitnah orang-orang yang kritis. Ini sangat tidak sehat bagi demokrasi di Indonesia,” jelas Muslim.

Pada Senin (11/04), Pemprov DKI menggusur warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Sebanyak 4.218 personel gabungan disiagakan. Personel gabungan terdiri atas TNI, polisi, dan Polisi Pamong Praja. Personel TNI disiapkan sebanyak 400 orang.

Selain Pasar Ikan, pemerintah menyasar dua wilayah lain, yaitu Kampung Akuarium dan Kampung Baru. Ketiga wilayah ini akan diubah menjadi lokasi wisata religi dan wisata bahari. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: