
NBCIndonesia.com - Nama Ade Armando mengapung ke permukaan di internet dalam dua hari ini. Utamanya media sosial. Ini setelah Ade berkicau di akun Twitter-nya dengan mengambil persamaan antara FPI, PKS, dan Jonru. “Pertanyaan: Apa persamaan antara FPI, Jonru, dan PKS?” Jawab: “Islam!”, demikian cuitnya. Status ini kontan mendapat banyak tanggapan dari netizens. Siapa sebenarnya Ade Armando?
Dikutip dari http://commdept.fisip.ui.ac.id, Ade Armando terlibat dalam beragam kegiatan yang terkait dengan dunia komunikasi di Indonesia. Pria kelahiran 24 September 1961 ini selain mengajar di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI, ia juga mengajar di berbagai universitas swasta baik pada jenjang sarjana maupun pascasarjana. Ia memperoleh gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari UI pada 2006 saat ia menjabat sebagai anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007).
Ia pernah menjadi Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003) serta menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews (2001-2002).
Selain aktif menjadi pembicara di berbagai seminar dan diskusi, baik di dalam maupun luar negeri, ia juga aktif menulis. Saat ini ia menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Madina-online.net, sebuah versi dunia maya dari majalah Madina yang dipimpinnya pada 2008-2009. Ia pernah menjadi jurnalis di harian Republika (1993-1998) setelah sebelumnya menjadi anggota redaksi jurnal Prisma (1988-1991) dan menjadi redaktur penerbitan buku LP3ES (1991-1993).

Ade juga aktif mengembangkan berbagai LSM. Ia adalah salah seorang pendiri Lembaga Media Ramah Keluarga (MARKA, 1998), Media Watch and Consumer Center the Habibie Center (MWCC, 1999), Masyarakat Tolak Pornografi (MTP, 2001), serta koalisi Masyarakat Komunikasi dan Informasi (MAKSI, 2009).
Ayah dua anak ini pernah terlibat sebagai anggota tim Asistensi bagi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiapan naskah Rancangan Undang-undang Pornografi (2007-2008), serta anggota Kelompok Kerja Tim Antardepartemen RUU Penyiaran, Kementrian Negara Komunikasi dan Informasi (2001).
Pada Februari 2005 ia terpilih sebagai wakil Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat. Ade pun pernah terpilih sebagai salah satu dari 106 Nama Pemimpin Muda Indonesia oleh Partai Keadilan Sejahtera, November 2008.
Selain menulis dan mengajar, Ade juga aktif melakukan penelitian tentang dunia komunikasi. Ia pernah menjadi Manajer Riset Media perusahaan riset pemasaran transnasional, Taylor Nelson Sofres (1998-1999). Buku terakhir yang ditulisnya adalah Televisi Jakarta di Atas Indonesia (2011). (ip)