
NBCIndonesia.com - Ratusan orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Jakarta Utara menggeruduk Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka melakukan orasi dan berteriak menuntut tiga hal kepada KPK.
Pertama, massa meminta KPK segera meningkatkan status Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kisruh pembelian lahan Sumber Waras.
"Sudah jelas audit dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) ada kerugian dalam pembelian Sumber Waras, ini kenapa KPK masih diam saja," ujar koordinator lapangan Zamran saat berorasi di depan Gedung KPK, Jakarta, Selasa (3/5).
Tuntutan selanjutnya, warga yang mayoritas berasal dari Luar Batang ini meminta penghentian penggusuran terhadap kawasan tersebut. Mereka menyebut Ahok sebagai rampok karena telah merampas wilayah tempat tinggal mereka yang jelas-jelas memiliki surat sertifikat
Demonstran mendesak agar pimpinan KPK mau menemui dan berdialog dengan mereka. Tak henti-hentinya massa berteriak 'Ahok Rampok'.
"Pemda tidak punya surat-surat malah menggusur tempat tinggal kami, itu namanya apa kalau bukan rampok," tegasnya.
Tuntutan terakhir, mereka menolak adanya reklamasi. Menurut mereka, warga Jakarta Utara semakin menderita dan kesulitan mencari ikan dengan adanya reklamasi Pantai Utara. Reklamasi dianggap hanya menguntungkan pihak pengembang saja.
Pantauan merdeka.com di lokasi, aksi demo sempat memanas karena para demonstran memukul-mukul tongkat bendera ke petugas yang berjaga-jaga. Para demonstran itu juga sempat melakukan aksi bakar-bakaran di depan Gedung KPK meski hal ini tidak terpengaruh dengan situasi kondisi lalu lintas. (mdk)