NBCIndonesia.com - Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis menilai Partai NasDem menjatuhkan martabatnya karena berniat memecat atau pergantian antar waktu (PAW) kadernya yang menjadi anggota DPRD DKI Inggard Joshua.
Sebab, DPW Partai NasDem DKI menilai sikap Inggard yang selalu mengkritik Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bertentangan dengan keputusan partai yang mendukung Ahok sebagai calon incumbent di Pilkada DKI 2017. "Tidak tepat dan saran saya jangan dilakukan, karena itu merendahkan partai," kata Margarito kepada INILAH.COM, Jumat (6/5/2016).
Menurut dia, Partai NasDem tampaknya tidak sesuai dengan selogan dengan kasus pemecatan terhadap anggotanya yang duduk di legislatif lantaran mengkritik pemerintah. "Apa yang mau direstorasi kalau begitu, tagline mereka kan restorasi. Apa yang mau restorasi kalau orang mengkritik langsung diberhentikan," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam undang-undang tidak ada yang mengatur bahwa kader partai harus mengikuti keputusan partai yang telah mendukung pemerintah. Menurut dia, itu hanya kebiasaan saja kalau partai mendukung pemerintah kemudian anggota partai juga ikut mendukung.
"Itu konsensi saja soal kebiasaan dan itu bukan soal hukum, tidak ada aturan kader-kader partai atau anggota partai tidak boleh mengambil sikap lain di luar sikap partainya. Itu tidak ada," tandasnya. Untuk diketahui, anggota DPRD DKI Fraksi NasDem Inggard Joshua mempertanyakan alasan pergantian antar waktu (PAW) oleh DPW Partai Nasdem DKI Jakarta.
Sebab, Sekretaris DPW Partai NasDem DKI Wibi Andriano mengatakan alasan pergantian Inggard karena anggota Komisi A DPRD DKI itu kerap mengkritik kebijakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sedangkan, Partai NasDem saat ini merupakan partai pendukung Ahok sebagai calon incumbent Gubernur DKI di Pilkada DKI 2017 nanti. (il)
