
NBCIndonesia.com - Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Nasdem, Rachmawati Soekarnoputri mengecam Partai Nasdem dan ketua umumnya, Surya Paloh telah men-down grade Indonesia dengan mengklaim bayar tebusan 10 awak kapal yang disandera militan Abu Sayyaf.
Padahal sebelumnya, pemerintah telah menegaskan tidak akan membayar uang tebusan kepada para penculik.
"Jadi baik penguasa dan pengusaha c.q Surya Paloh sama-sama memanipulasi publik, sama-sama mendeservoir integritas negara, lagi-lagi Jokowi gamang menegakkan kedaulatan negara," kata Rachmawati kepada redaksi, Selasa (3/5).
Menurut Rachmawati, hal memalukan duit tebusan yang hanya seperseribu persen biaya megaproyek harus ditalangi pengusaha. Ini, kata dia, bisa menjadi preseden sangat buruk. Terlebih pemerintah sudah lemah daya tawar diplomasi tetapi sok menantang tidak bayar tebusan untuk pembebasan para sandera dan mengerahkan pasukan TNI seolah mau perang.
"Jika buntutnya hanya bayar perompak 15 miliar dibayarin pedagang lagi dan gembar gembor, betul-betul memalukan," sindir Rachmawati.
Ia pesimis penguasa sekarang mampu menjaga harga diri dan martabat bangsa.
"Apa yang diharapkan dari penguasa seperti ini? "Hilang sudah sejarah nenek moyangku orang pelaut dihabisi rezim proxy," tutupnya. (rmol)