
NBCIndonesia.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengisi acara sosialisasi Empat Pilar MPR di Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (6/5). Acara ini adalah rangkaian "Safari Kebangsaan Merajut Kebhinnekaan" bersama Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Ketua MPR disambut Gusti Sultan Sepuh ke-14 Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat. Bersama Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat, Ketua MPR berjalan menuju bangsal pagelaran tempat sosialisasi Empat Pilar MPR berlangsung. Zulkifli sendiri didampingi Didik J. Rachbini, Mulfachry Harahap (Ketua Fraksi PAN DPR), Lucky Hakim, Primus Yustisio.
Dalam sosialisasi itu, Zulkifli mengatakan selama 18 tahun demokrasi Indonesia mencapai banyak kemajuan. Tetapi selama itu juga, semakin jauh identitas ke-Indonesiaan.
"Kita mulai kehilangan ruh kebangsaan kita, bahkan mengalami disorientasi. Banyak gubernur, bupati, walikota tidak paham mengenai tugasnya," katanya.
Zulkifli pun menguraikan satu per satu dari empat konsensus dasar bangsa, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Jelas dia, seluruh manusia Indonesia, siapa pun dia, apalagi seorang pemimpin, segala perilaku, tindakan, kebijakan dan keputusannya harus dilandasi cahaya Tuhan, cahaya Ilahi.
"Cahaya Ilahi itu melahirkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Kalau ada pemimpin yang suka menggusur, itu tidak disinari cahaya Ilahi karena tidak melahirkan kemanusaan yang adil dan beradab," katanya.
Seorang yang memiliki jabatan politik seperti gubernur, bupati, walikota, anggota DPR, mengalami disorientasi, tidak mengetahui tugasnya. "Menurut UUD, tugas pemilik jabatan politik adalah melayani rakyat, melayani negara, untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," jelas Zulkifli.
Dia menegaskan bahwa kita mulai menjauhi Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. "Karena itu ketimpangan semakin tajam. Karena itulah pentingnya sosialisasi empat konsensus dasar ini," ujar Zulkifli yang juga Ketum PAN ini. (rmol)