
Nusanews.com - Pemerintah melalui Kemenko Maritim dan Sumber Daya menyalurkan bantuan dua unit perahu untuk transportasi siswa dan beasiswa kepada empat orang anak nelayan di Belawan, Sumut untuk masuk ke akademi perikanan.
"Kunjungan saya ke Belawan untuk melihat dan berdialog dan memberi bantuan kepada keluarga nelayan," ujar Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli di Kampung Nelayan Apung, Belawan, Medan, Jumat (17/6/2016).
Meski bantuan itu masih kecil, Rizal berharap hal itu bisa membawa manfaat besar bagi nelayan. Karena, bantuan itu yang disasar adalah aspek sosial budaya kalangan penerima bantuan. Proses memberikan bantuan itu juga tidak mudah.
"Pada dasarnya orangtua atau para nelayan kurang setuju anaknya sekolah dengan alasan diperlukan untuk membantu keluarga yakni ikut melaut juga," kata dia.
Rizal Ramli menjelaskan, sebelum pihaknya memberikan bantuan, Tim Kemenko Maritim yang dipimpin Staf Khusus Bidang Kemasyarakatan, Elly Oemar dan Penasihat Kemenko Maritim Bidang Hukum Otto Hasibuan telah melakukan pendekatan atau bujukan, dan akhirnya berhasil sehingga bantuan itu diserahkan.
"Nah karena itu yang lebih penting sebenarnya adalah mengubah mindset keluarga nelayan dan pemerintah terus berupaya melakukannya," kata dia.
"Itu yang harus diubah. Makanya perlu dibantu untuk meningkatkan sarana pendidikan dan menaikkan jenjang pendidikan serta pemahaman tentang peningkatan kualitas hidup," sambung Rizal.
Menko Rizal meyakini bahwa pendidikan disertai dengan ulet, rajin baca, tentu akan membawa kesuksesan.
"10 tahun lagi harus ada yang jadi orang hebat dari kampung nelayan Belawan. Supaya menjadi contoh dan menjadi motivasi yang lainnya," tutup Menko Rizal
Dia menambahkan, kehidupan nelayan dan keluarganya harus diubah ke arah lebih baik dan pemerintah terus melakukannya mulai pemberian alat tangkap lebih canggih, kapal, asuransi, ilmu pengetahuan termasuk membantu menyekolahkan anak-anak nelayan ke jenjang akademi atau universitas.
Bahkan, pemerintah melindungi nelayan dengan menindak tegas pencuri ikan di laut Indonesia atau pengguna alat tangkap yang dilarang agar nelayan bisa mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal sehingga perekonomian mereka semakin baik. (rn)