Nusanews.com - Foto syur diduga Ni'matullah, ketua Partai Demokrat Sulsel sekaligus wakil ketua DPRD Sulsel berciuman dengan seorang perempuan berkulit putih, berambut pirang beredar di media sosial sejak Rabu kemarin, (1/6). Hal ini mengundang perhatian dan ramai diperbincangkan.
Ni'matullah langsung membantah bahwa foto beredar itu dirinya. Sebab dia merasa tidak pernah melakukan itu.
"Saya merasa tidak pernah melakukan seperti di foto itu dan sama sekali tidak mengenal perempuan itu," kata Ni'matullah.
Ni'matullah baru saja memenangi posisi ketua DPD Partai Demokrat Sulsel mengalahkan calon kuat Syamsul Rizal, yang saat ini Wakil Wali Kota Makassar.
Menurutnya, tidak ada yang mustahil dalam dunia politik. Semua orang bisa melakukan apa saja seperti black campaign (kampanye hitam) untuk menjatuhkan seseorang. Diyakininya, semakin tinggi pohon maka akan semakin kencang juga angin akan menghempas.
Ni'matullah menuturkan, penyebaran foto syur mirip dirinya itu merupakan serangan. Tidak ada kaitannya dengan tugas-tugas di DPRD. Meski demikian, dia akan menyampaikan ke para kolega di DPRD Sulsel agar memahami apa sebenarnya yang terjadi.
"Hal seperti ini biasa dalam politik dan saya anggap ini cobaan," kata Ni'matullah.
Adapun Mohammad Roem, ketua DPRD Sulsel yang ditemui di ruang kerjanya menanggapi peredaran foto itu. Dia mengaku baru tahu setelah membaca beritanya di koran lokal pagi ini. Juga baru melihat fotonya setelah wartawan menunjukkan.
"Saya baru baca beritanya pagi tadi dan lihat fotonya. Saya semakin yakin kalau foto itu dibuat untuk sudutkan orang. Itu foto rekayasa," ujar Roem yang mengaku cukup lama kenal sosok Ni'matullah.
Ni'matullah di mata Mohammad Roem bahwa bukan type laki-laki nakal, tidak suka berbuat iseng maupun bergaul tidak berlebihan. "Itu menurut saya kecuali kalau saya salah menilai," tutur Roem.
Dikaitkan dengan kehormatan lembaga, lanjut Roem, diharapkan Ni'matullah bisa ambil inisiatif ke Badan Kehormatan beri penjelasan agar terkait foto itu tidak berkembang liar.
Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulsel mengaku belum ada laporan masuk mengenai adanya laporan soal foto itu. "Prosedurnya di BK, bekerja atas dasar laporan yang masuk. Jadi harus ada aduan terlebih dahulu. Tidak serta merta," kata Sri Rahmi, anggota Komisi E DPRD Sulsel dari Fraksi PKS sekaligus anggota BK DPRD Sulsel. (mdk)
