logo
×

Rabu, 08 Juni 2016

Dipuji oleh Koran Amerika, Ahok: Enggak Tahu Itu Memuji atau Apa...

Dipuji oleh Koran Amerika, Ahok: Enggak Tahu Itu Memuji atau Apa...

Nusanews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama enggan berkomentar tentang artikel koran New York Times yang menulis langkah Ahok mengambil jalur non-partai dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Koran tersebut membuat judul "Independent Run by Jakarta Governor Upends Indonesia's Party Politics" dan tayang di laman nytimes.com dengan judul "Governor of Jakarta Bucks Indonesia’s Party Politics".

"Enggak tahu itu memuji atau apa, biarin saja lah. Ya, tulisan orang mau komentar terserah dialah," kata Ahok --sapaan Basuki-- sembari terkekeh di Balai Kota, Selasa, 7 Juli 2016.

Media tersebut menyebut Ahok sebagai sosok political outsider atau minoritas karena beragama Kristen dan berasal dari etnis Cina.

New York Times mengutip Charlotte Setijadi yang merupakan periset di program studi Indonesia di Institut Studi Asia Tenggara-Yusof Ishak yang berbasis di Singapura. Ia menyebut Ahok sebagai sosok alternatif melawan sistem politik yang memuakkan banyak rakyat Indonesia.

New York Times juga membahas relawan Ahok bernama "Teman Ahok" yang mengelola biaya operasional organisasi, kelompok fanatik pendukung Ahok ini dilaporkan menjual t-shirt, merchandise, dan stiker.

Relawannya itu membantu Ahok beserta Heru Budi Hartono, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), untuk mengumpulkan satu juta KTP untuk memenuhi syarat yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).

KPUD mengajukan syarat bagi pasangan calon non-partai untuk menggalang dukungan hingga minimal 532.210 pemilih atau 7,5 persen dari daftar pemilih tetap. Sampai hari ini, berdasarkan pantauan dari situs yang dibuat oleh tim relawannya, www.temanahok.com, jumlah KTP yang telah terkumpul sudah mencapai 940.779 lembar. (kp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: