
Nusanews.com - Jika semua lancar, bulan depan Komjen Tito Karnavian menjadi Kapolri. Namun, Wakil Sekjen Partai Gerindra, Andre Rosadie, memperingatkan agar Tito tidak berpihak saat berlangsung Pilkada DKI Jakarta nanti.
"Kami mengingatkan agar setelah menjadi Kapolri, Tito Karnavian tidak berpihak saat Pilkada DKI Jakarta," ujar Andre Rosadie di Jakarta, Jumat malam (17/6/2016). Dia mengatakan hal itu saat hadir pada buka bersama Cagub DKI dari PKS M Idrus.
Peringatan Andre diungkapkan karena semakin jelasnya dukungan pihak Presiden Jokowi kepada Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta. Meski diajukan Presiden, menurut Andre, Kapolri haruslah independen dan tidak partisan dalam proses pemilihan gubernur.
Andre mengingatkan agar setelah menjadi Kapolri, Tito Karnavian tidak menggunakan kekuasaannya untuk memobilisir kepolisian memenangkan calon tertentu dalam Pilkada. Sebab, jika itu dilakukan maka akan memicu perlawanan masyarakat.
Pada kesempatan tersebut Andre mengungkapkan Sjafrie Sjamsoeddin merupakan salah satu kandidat terpilih dari tiga kandidat Partai Gerindra yang berpotensi besar kalau dipasangkan dengan Idrus yang disebut-sebut “Darah Baru Jakarta” ini.
“Idrus adalah kader inti PKS yang terlihat serius bekerja. Pak Sjafrie bisa dipasangkan dengan yang muda. Duet Militer dan Pengusaha Muda itu sangat cocok. Sinergi Senior dengan Anak Muda,” tutur Andre sembari melirik kearah Idrus.
Andre yang juga mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti pada 1998 itu mengakui Partai Gerindra bertekad mengalahkan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta. Jakarta, menurut dia, harus dipimpin gubernur baru 2017 nanti.
“Kami mencari pasangan yang akan melawan pak Basuki dengan mencari kandidat yang memiliki elektabilitas, yang bisa mendampingi, juga bisa mengatasi dukungan Jokowi terhadap Basuki ” pungkas Andre. (ts)