Nusanews.com - Insiden salah ketik singkatan KPK menjadi “Komisi Perlindungan Korupsi” oleh staff honorer Kemendagri, ingin mempertegas bahwa KPK telah ‘dikerangkeng’ Presiden Joko Widodo untuk beberapa kasus korupsi.
Sinyalemen itu dilontarkan wartawan senior Edy A Effendi melalui akun Twitter @eae18, menanggapi insiden salah ketik singkatan KPK yang dilakukan staff Kemendagri, Adi Feri.
Edy membeberkan sebelas point sejumlah hal yang saling terkait dengan insiden salah ketik itu.
Secara khusus, Edy mengecam pernyataan Mendagri Tjahjo Kumolo yang menyatakan bahwa insiden salah ketik surat Kemendagri ke KPK itu merupakan bentuk sabotase di dalam kementerian.
“Anda @tjahjo_kumolo boleh berdalih itu sabotase. Tapi dalam pandangan saya, tak ada satu gerak pun di dunia ini tanpa gerakNya. Anda @tjahjo_kumolo sebagai atasan punya hak memecat atau apapun. Tapi sejatinya Anda harus bercermin jg perihal sepak terjang Anda,” tulis @eae18.
Selanjutnya, menurut Edy, selama ini ada upaya dari PDIP via Presiden Joko Widodo untuk “mengerangkeng” KPK. “Selama ini JKW yg beking Ahok agar tak dikerangkeng KPK meski sangat mudah dibaca Ahok korup. JKW dari gerbong PDIP. Selama ini JKW seperti boneka Megawati. Megawati Ketum PDIP. Dan tentu saja sekelas Mega bisa atur JKW. Anda @tjahjo_kumolo orang PDIP,” tegas @eae18.
@eae18 pun menyimpulkan: “Jadi kesalahan penulisan kepanjangan KPK, ingin menegaskan, KPK sdh dikerangkeng JKW untuk beberapa kasus. Anda @tjahjo_kumolo pasti tahu. Anda @tjahjo_kumolo jangan terlalu arogan. Staf Anda hanya perpanjangan tangan Tuhan bahwa itulah KPK saat ini.”
Sebelumnya, terkait insiden salah ketik singkatan KPK, melalui akun Twitter @tjahjo_kumolo, Tjahjo Kumolo menulis klarifikasi kejadian hingga pemecatan staff Kemendagri yang dimaksud. “Insiden salah ketik surat Kemendagri ‘Komisi Perlindungan Korupsi, ini merupakan sabotase di dalam Kementrian. #InsidenSurat,” demikian salah satu point kultwit @tjahjo_kumolo. (it)
